Tulungagung, NU Online
Ketua FKB (Fraksi Kebangkitan Bangsa) DPR RI, Drs Ali Masykur Moesa, Msi bersikap kasatria. Karena fraksinya gagal membendung kenaikan harga BBM yang dilakukan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dirinya secara jantan meminta maaf kepada konstituennya warga besar PKB. Kendati demikian, politisi yang vokal menentang kenaikan BBM itu berjanji akan terus memperjuangkan aspirasi rakyat bawah yang terkena dampak langsung kenaikan BBM sejak 1 Maret 2005 itu.
‘’Kami mohon maaf, karena dalam perjuangan FKB menolak kenaikan harga BBM belum berhasil. Tapi, kami masih punya kesempatan lagi untuk memperjuangkannya lewat pembahasan perubahan APBN,’’ tegas Ali Masykur Moesa, Sabtu (26/3) malam.
<>Permohonan maaf itu diungkapkan Ali Masykur dihadapan warga besar PKB yang menghadiri peresmian Graha Kebangkitan Bangsa DPC PKB Tulungagung di Jl. Mayjend Suprapto Kelurahan Kepatihan, Tulungagung, Jawa Timur. Selain dihadiri fungsionaris PKB dari DPC hingga DPRt, peresmian sekretariat DPC PKB yang bangunanya cukup ‘wah’ ini juga dihadiri fungsionaris DPC PKB di wilayah Karisidenan Kediri.
Diakui Ali Masykur, fraksinya sudah berjuang keras untuk membendung kenaikan harga BBM yang dampaknya juga mendongkrak harga kebutuhan pokok itu. Namun, kata dia, kenyataannya perjuangan FKB tak mampu membendung kebijakan pemerintahan SBY-Kalla yang sudah menaikkan harga BBM dengan dalih mencabut subsidi yang selama ini diberikan pemerintah lewat BBM.
Ali Masykur mengakui jika kebijakan menaikkan harga BBM menjadi kewenangan pemerintah. Namun, untuk realisasi penyaluran dana kompensasi dari pencabutan subsidi BBM itu, DPR tak bisa ditinggalkan. ‘’Karena itu, FKB akan tetap berjuang agar penyaluran dana kompensasi pencabutan subsidi BBM itu terdistribusi dengan tepat sasaran.
Diungkapkan Ali Masykur, FKB tak akan tinggal diam dalam mengawasi penyaluran alokasi dana kompensasi pencabutan subsidi BBM ini. Masalahnya, ‘timing’ penyaluran dana komopensasi BBM yang diperkirakan sekitar Rp 17,2 trilyun dengan melibatkan sekitar 9 departeman itu bertepatan dengan bergulirnya proses Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) di berbagai pelosok tanah air.
Karena bertepatan dengan ‘musim’ Pilkada, Ali Masykur mengingatkan, tidak tertutup keumungkinan penyaluran dana kompensasi BBM akan banyak terjadi penyeleweangan untuk keperluan memenangkan Pilkada.
‘’Ini mau Pilkada. Jangan-jangan, dana kompensasi BBM yang disalurkan itu nantinya diselewengkan untuk kepentingan Pilkada oleh kelompok tertentu. Nyatanya, kalau dana kompensasi BBM itu diberikan untuk keperluan pendidikan, mengapa tidak semua sekolah digratiskan,’’ kata Ali Masykur Moesa.
Masykur menilai, langkah pemerintah mencabut subsidi BBM merupakan kebijakan yag tidak kreatif. ‘’Kalau pemerintah kreatif, mengapa harus mencabut subsidi BBM? Lebih baik serius memberantas illegal logging maupun illegal rice yang justru merugikan negara dan menyengsarakan rakyat,’’ katanya memberikan argumentasi.
Sementara itu, peresmian Graha Kebangkitan bangsa DPC PKB Tulungagung ini sedianya akan dilakukan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Namun, setelah ditunggu hingga pukul 00.30, mantan Presiden RI itu akhirnya tak bisa hadir karena masih harus mengisi sebuah acara di Blitar.
Yakin Gus Dur tak bisa hadir, Sekjend DPP PKB, A. Muhaimin Iskandar akhirnya didaulat untuk melakukan pengguntingan pita sebagai tanda diresmikannya Graha Kebangkitan Bangsa. Ikut menyaksikan pengguntingan pita, Ketua FKB DPR RI, Ali Masykur Moesa, Ketua Dewan Syuro DPC PKB Tulungagung KH Muhsin Ghozali dan Ketua Tanfidz DPC PKB Tulungagung, Drs Moh. Kirom, MSi. Peresmian gedung Graha Kebangkitan Bangsa ini juga mengundang kiai asal Pasuruan, KH. Mas Ahmad Subadar.
Kontributor : Muhibuddin
Terpopuler
1
Isi Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah dengan Baca Doa Ini
2
Istikmal, LF PBNU Umumkan Tahun Baru 1447 Hijriah Jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025
3
Data Awal Muharram 1447 H, Hilal Masih di Bawah Ufuk
4
3 Jenis Puasa Sunnah di Bulan Muharram
5
Niat Puasa Muharram Lengkap dengan Terjemahnya
6
Trump Meradang Usai Israel-Iran Tak Gubris Seruan Gencatan Senjata
Terkini
Lihat Semua