Warta

Banyak Khutbah Keliru, BKI Adakan Diklat

NU Online  ·  Rabu, 28 Desember 2011 | 04:19 WIB

Tegal, NU Online
Banyak khotib yang keliru dalam berkhutbah, sehingga menjadi keprihatinan tersendiri bagi Badan Kajian Islam (BKI) Ahlusunah waljamaah kabupaten Tegal. Lembaga yang konsen terhadap pengembangan Islam Ahlussunah waljamaah mengadakan diklat khotib se kabupaten Tegal.
 
“Kami prihatin dengan banyaknya khotib yang keliru dalam menyampaikan khutbah baik terkait syarat, rukun ataupun isi dari khutbah tersebut. Misalnya dalam membaca sholawat untuk nabi Muhamad SAW tidak menyebut nama hanya menyebut dhomirnya, Allahumma sholli alaihi waala alihi washohbihi wasalim. Ini belum memenuhi rukun khutbah sehingga khutbah tidak sah,” kata kiai Tanusi Bustomi kepada NU Online pada acara diklat di STAIBN Slawi (27/12).<>
 
Kalau khutbah sudah tidak memenuhi syarat rukun, lanjut kiai Tanusi, maka otomatis sholat Jumat tidak sah, waman Lagho fala jum’ata lah, belum lagi soal isi, kebanyakan khutbah lama tapi isi kurang mengena, padahal nabi kalau khutbah itu singkat padat.
 
“Melalui diklat ini kita akan berikan pelajaran dan pemahaman tentang bagaimana khutbah yang benar agar sesuai dengan ketentuan syariat, tidak melenceng dari syarat dan rukunnya,” ujarnya.
 
Dalam kegiatan tersebut, Tanusi menambahkan, akan diberikan bekal dan pemahaman tentang Ahlussunah waljamaah, Islam rahmatan lil alamin, strategi dakwah agar berdaya guna dan berhasil guna, simulasi khutbah, psikologi massa dan masalah aktual keaagamaan, pemaknaan jihad yang benar dalam Islam.
 
Kegiatan ini melibatkan lima intitusi BKI (Badan Kajian Islam) Ahlussunah waljamaah, kantor Kemenag RI dan kabupaten Tegal, MUI (Majlis Ulama Indonesia) kabupaten Tegal, STAIBN (Sekolah Tinggi Agama Islam Bakti Negara) Slawi, dan LDNU kabupaten Tegal.
 
Sesuai jadwal yang dikeluarkan panitia, acara akan dilaksanakan hari Sabtu (24/12) dari pukul 08.00 hingga pukul 22.00, dengan menghadirkan pemateri dari pakar dari lokal dan nasional. Mereka adalah KH Chumaidi, KH Hasyim Miftah, katib PCNU kabupaten Tegal, H Badrudin dari STAIBN, H Bahrudin dan KH Masdar Farid Masudi dari PBNU.
 
“Dalam acara tersebut juga akan dilakukan deklarasi bersama antara BKI, Kemenag, MUI dan STAIBN dalam pembinaan umat, mengembangkan Islam rahmatan lilalamin, meminimalisir radikalisme agama dan selalu konsisten dalam jalur dakwah menuju akhlaqul karimah,” pungkas Tanusi.


Redaktur: Mukafi Niam
Kontributor: Abdul Fatah