Banyak Hal Perlu Diperbaiki Ansor dalam Usianya ke 71
NU Online · Senin, 25 April 2005 | 10:40 WIB
Jakarta, NU Online
Dalam ulang tahunnya yang ke 71, banyak hal yang harus diperbaiki, berkaitan dengan visi dan misi ketika Ansor didirikan oleh para ulama pada 24 April 1934 lalu, yaitu sebagai kader NU dan kader ummat.
Hal tersebut dikemukakan oleh Zuhdi Muhdlor dalam refleksinya terhadap ulang tahun Ansor saat ini. Mantan Plh Ansor tersebut berpendapat bahwa terdapat banyak motivasi seseorang untuk aktif di Ansor, mulai dari sekedar mencari teman untuk kumpul-kumpul, memang berusaha untuk mengembangkan NU sampai dengan sekedar menjadikannya sebagai kuda tunggangan untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.
<>Akhir-akhir ini, kecenderungan politik Ansor dinilainya semakin kuat sementara visi sosialnya semakin melemah. Banyak sekali persoalan masyarakat seperti masalah yang dihadapi para petani akibat mahalnya pupuk dan murahnya harga gabah yang seharusnya menjadi perhatian malah dibiarkan.
Sebaliknya ketika terdapat moment politik, tampaknya seluruh potensi Ansor tergerak ke sana, seperti dalam pemilu baik legislative maupun presiden, berbagai agenda muktamar dan saat ini yang lagi popular masalah Pilkada.
“Bukannya tidak boleh, tetapi kepekaan terhadap masalah politik yang berlebihan juga tidak bagus. dalam kaitan dengan dunia keilmuan, Ansor hanya jadi penonton, ini tentunya sangat memprihatinkan,” ungkapnya.
Berdasarkan pengalamannya aktif di Ansor selama berbagai periode, kajian intelektual di Ansor saat ini semakin melemah. Diakuinya bahwa secara umum para ketua umum GP Ansor mulai dari Cholid Mawardi, Slamet Effendy Yusuf, Iqbal Assegaf sampai dengan Saifullah Yusuf semuanya memiliki kecenderungan politik yang kuat.
Namun demikian, dalam beberapa periode yang lalu, masih tersisa ruang bagi tumbuhnya intelektualitas, “Pada periode Slamet Effedy Yusuf Ansor bisa menghasilkan orang-orang seperti Arif Mudatsir, Mufid Busyairi, dan Saifullah Maksum yang memiliki kualifikasi sebagai pelatih. Pada periode lalu, ketika melakukan pelatihan pelatih, kita kesulitan mencari narasumber,” imbuhnya.
Awal sejarah Ansor dimulai pada tahun 1924 ketika KH Abdul Wahab mendirikan Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air). Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Gerakan Pemuda Ansor setelah sebelumnya mengalami perubahan nama seperti Persatuan Pemuda NU (PPNU), Pemuda NU (PNU), dan Anshor Nahdlatul Ulama (ANO).
Legalisasi Ansor dalam NU yang disejajarkan dengan departemen lainnya terlahir dalam Muktamar IX di Banyuwangi. Ansor yang saat itu masih bernama ANO, identik dengan NU secara struktural maupun arah perjuangannya.
Peranannya yang terbatas dan sempit, dihantam pula oleh puncak revolusi fisik (1945-1949) yang mempengaruhi kevakuman organisasi Ansor. Pascakemerdekaan, Ansor diperbaharui dengan pengukuhan nama ''Ansor'' dan perubahan struktural dengan NU, menjadi organisasi independen pada tahun 1949.(mkf/rep)
Terpopuler
1
Isi Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah dengan Baca Doa Ini
2
3 Jenis Puasa Sunnah di Bulan Muharram
3
Istikmal, LF PBNU Umumkan Tahun Baru 1447 Hijriah Jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025
4
Data Awal Muharram 1447 H, Hilal Masih di Bawah Ufuk
5
Niat Puasa Muharram Lengkap dengan Terjemahnya
6
Khutbah Jumat: Meraih Fokus Hidup Melalui Shalat yang Khusyuk
Terkini
Lihat Semua