Bantuan Kemanusiaan Terhambat Akibat Bentrokan di Aceh
NU Online · Selasa, 27 Mei 2003 | 20:47 WIB
Jakarta, NU.Online
kepala urusan Koordinasi Kemanusiaan PBB, Michael Elmquist di Jakarta, menegaskan bahwa lembaga-lembaga asing "tidak punya pilihan lain" dan terpaksa mengikuti saran Jakarta. Selanjutnya "Dalam jangka panjang, kami berharap untuk bisa kembali ke prosedur normal," ujar Elmquist.seperti diberitakan BBC News.
Jurubicara departemen luar negeri RI, Marty Natalegawa mengatakan, semua bantuan kemanusiaan yang ada kini akan dibagikan oleh pejabat pemerintah daerah dan PMI (Palang Merah Indonesia).
<>Penangguhan bantuan
Saran pemerintah Indonesia kepada para pekerja asing itu dikeluarkan, karena pertimbangan keamanan dan keselamatan mereka, demikian kata departemen luar negeri.
"Kami mengetahui GAM ingin menarik perhatian internasional, dengan, di antaranya, mengganggu warga asing," kata Marty Natalegawa, seperti diberitakan kantor berita Prancis, AFP.
Dia menambahkan, sejumlah badan asing telah beroperasi di Aceh tanpa melakukan koordinasi yang semestinya dengan aparat, sehingga mempersulit pemerintah melindungi mereka.
Bank Dunia juga mengumumkan hari Selasa, lembaga itu telah menangguhkan program bantuan 7,5 juta dolar pertahun di Aceh atas permintaan pemerintah Indonesia.
Porgam itu memberikan bantuan kepada sekitar 1,7 juta jiwa, kata koordinator Bank Dunia di Aceh, Thomas Walton, kepada kantor berita Jerman, DPA.
Keprihatinan internasional
Sejak operasi militer dimulai Senin pekan lalu hingga hari kesembilan, keprihatinan internasional semakin berkembang terhadap situasi kemanusiaan di Aceh.
Hari Senin, Amnesty International mengutuk pembunuhan terhadap warga sipil, termasuk anak-anak. Lembaga hak asasi itu mempersalahkan pemerintah dan GAM, serta mendesak kedua belah pihak agar memprioritaskan perlindungan bagi warga sipil.
Badan-badan internasional juga merisaukan kelanjutan pasokan bantuan bagi warga Aceh.Harga bahan-bahan pangan melonjak tajam dalam beberapa hari terakhir, akibat penyerangan terhadap sejumlah truk yang melalui jalur pasok utama keluar dan masuk provinsi Aceh.
Pemerintah mengakui bahwa upayanya menangani krisis kemanusiaan memang lamban, namun hari Senin pasukan Indonesia mulai mengawal truk yang membawa makanan, dan bahan-bahan kebutuhan pokok lain dari Provinsi Sumatera Utara. (BBC/AFP/DPA/Cih)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua