Malang, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Dr KH Hasyim Muzadi menyatakan, saat ini muncul tanda-tanda terjadinya malapetaka sosial pada bangsa Indonesia. Hal itu, menurutnya, ditandai dengan maraknya aksi bunuh diri belakangan ini. Pemerintah harus melakukan perbaikan untuk meredamnya.
"Selain benteng moral dan keimanan, cara yang paling ampuh untuk meminimalisir aksi bunuh diri akibat kondisi sosial ini, pemerintah harus melakukan perbaikan secara ekonomi," kata Hasyim usai memberikan ceramah di Pendapa Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (13/3).
<>Di samping pemerintah yang berupaya melakukan perbaikan ekonomi dan kehidupan sosial masyarakat, katanya, para ulama (kiai) juga harus "turun" membantu menenteramkan umat yang sedang dalam kondisi tidak stabil akibat tekanan ekonomi yang cukup berat.
Pada kesempatan itu, mantan Cawapres pasangan Megawati Soekarnoputri itu juga mengatakan tanpa adanya bimbingan moral dan penanganan komprehensif, maka kasus serupa (bunuh diri) di kalangan masyarakat akan semakin banyak dan terus bertambah.
Ia mencontohkan penanganan korban semburan lumpur Lapindo di Sidoarjo yang hingga saat ini tidak kunjung tuntas, bahkan tidak jelas, juga memicu tingkat stres bahkan depresi masyarakat setempat semakin tinggi dan tidak menutup kemungkinan juga memunculkan pemikiran pragmatis.
Akan tetapi, khusus untuk kasus ibu yang tega meracuni empat anaknya yang berakhir tragis dengan bunuh diri itu, sudah melampaui batas kemanusiaan.
Oleh karena itu, bila keterlibatan para kiai, ulama maupun pemerintah dalam meminimalisir kasus-kasus bunuh diri tersebut tidak dilakukan, maka kejadian-kejadian memilukan di tengah masyarakat masih terus berlangsung.
"Gejala-gejala yang mulai marak ini harus diwaspadai dan perlu penanganan komprehensif yang melibatkan semua pihak, termasuk benteng diri dengan berdoa pada Tuhan tanpa mengenal lelah," ujarnya. (ant/sam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua