Aswaja, dari Perdebatan Teologis Menuju Sosiologis
NU Online · Selasa, 6 Desember 2005 | 03:02 WIB
Jakarta, NU Online
Faham Ahlusunnah wal jamaah merupakan sebuah tema yang tak habis-habisnya untuk dibahas dan terus berkembang sampai saat ini. Akan tetapi untuk kondisi saat ini memperdebatkan masalah teologis, teoritis atau scholastic sudah tak perlu lagi dan harus melangkah pada masalah-masalah sosial yang dihadapi masyarakat.
”Masalah mendasar memang penting, tetapi bukan itu yang dibicarakan terus, ada masalah sosial kemasyarakat yang harus kita perbaharui terus,” tandas KH Said Aqil Siradj dihadapan peserta training of trainer IPPNU beberapa waktu lalu.
<>Kepada pada kader IPPNU, Kang Said terus memberikan dorongan dan semangat agar mereka terus berkarya. ”IPPNU masih diandalkan oleh PBNU untuk sebagai media untuk mengembangkan kader perempuan. Harus memiliki peran dan tak harus dipolitik praktis,” paparnya.
Dikatakannya bahwa kemajuan Indonesia sangat tergantung oleh kemajuan yang dialami oleh umat Islam sebagai penduduk mayoritas. Dan ini tergantung pada NU sebagai kelompok mayoritas. Kemajuan NU juga sangat dipengaruhi oleh para kader perempuannya, termasuk IPPNU.(mkf)
Terpopuler
1
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
2
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua