Pekalongan, NU Online
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H As'ad Said Ali meminta kepada segenap pengurus dan warga NU untuk mewaspadai gerakan Wahabi di lingkungan masing-masing.
Dirinya menengarai, saat ini gerakan Wahabi tidak masuk di tengah-tengah masyarakat sja, akan tetapi telah masuk ke jajaran pemerintah, sehingga pemerintah nampaknya tidak berdaya menghadapinya.<>
Hal tersebut dikatakan wakil ketua umum PBNU saat berdiskusi dengan jajaran Pengurus Cabang NU Kota dan Kabupaten Pekalongan, Ahad sore kemarin (25/3) di Gedung Aswaja Pekalongan.
Lebih lanjut dikatakan, Gerakan Wahabi selain membid'ahkan amaliyah warga nahdliyyin, juga berusaha sekuat tenaga merebut posisi strategis di tengah tengah masyarakat maupun di jajaran eksekutif, legsislatif maupun yudikatif.
Oleh karena itu, dirinya meminta kepada warga nahdliyyin melalui pengurus NU di semua tingkatan untuk merapatkan barisan dengan cara memberikan pencerahan secara rutin kepada warga nahdliyyin tentang amaliyah yang diajarkan oleh para ulama NU bukan merupakan perbuatan bid'ah.
Dan yang lebih penting, menurut As'ad, adalah memberikan pengertian secara komprehensif kepada warga NU tentang bahaya gerakan Wahabi baik bagi Nahdlatul Ulama dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sementara itu, dalam sesi dialog salah satu peserta meminta kepada PBNU untuk kembali mempertegas gerakan NU sebagaimana yang tercantum dalam Mukadimah Qonun Asasi yang dibuat oleh Rais Akbar Nahdlatul Ulama, dengan cara ini NU akan bisa selamat dan warga nahdliyyin yang ada di bawah tidak ragu lagi untuk berbuat dan bertindak.
"Selama ini, PBNU belum melakukan aksi apapun, kecuali hanya wacana belaka, sementara di bawah gerarakan wahabi semakin mengkhawatirkan," ujar Muhibbin.
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua PCNU Kota Pekalongan Drs. H. Ahmad Marzuki. Dikatakan, warga nahdliyyin di Pekalongan dan sekitarnya mulai resah atas sikap dan gerakan Wahabi, akan tetapi sampai saat ini belum ada petunjuk apapun dari PBNU, bagaimana NU di cabang harus bersikap dalam menghadapi gerakan ini.
Redaktur: A. Khoirul Anam
Kontributor: Abdul Muis
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
5
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua