Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Balikpapan, Kaltim mendukung pemberian gelar pahlawan nasional kepada mantan presiden keempat almarhum Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur.
"Gus Dur pantas untuk memperoleh gelar sebagai pahlawan nasional karena melihat jasa-jasanya semasa hidup untuk negara," kata Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GP Ansor Kota Balikpapan, Ropi'i di Balikpapan, Selasa (5/1).<>
Gus Dur bukan hanya berjasa untuk Indonesia tetapi juga untuk dunia dengan pemikiran-pemikirannya tentang Hak Azasi Manusia (HAM), demokrasi dan pluralisme, ujarnya.
"Sebagai guru bangsa , Gus Dur banyak berpihak kepada kaum minoritas seperti masyarakat Tionghoa yang saat ini diakui keberadaannya, dan hari raya Imlek menjadi hari libur nasional," kata Ropi'i, menjelaskan.
Kiprahnya untuk berjuang dalam membesarkan organisasi Nadhatul Ulama (NU) sendiri bisa besar dan disegani hingga saat ini karena dunia pesantren bagi Gus Dur, dapat dibawa ke tingkat internasional.
"Maka kami dari GP Ansor dan kaum nahdliyin Kota Balikpapan berharap pemerintah segera memberikan penghargaan kepada Gus Dur," ujar Ropi'i.
AMNU dan LIRA juga Dukung
Pengurus Pusat Angkatan Muda Nahdlatul Ulama (AMNU) dan LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA)mengusulkan agar mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang wafat di Jakarta, 30 Desember 2009 segera dianugerahi gelar pahlawan nasional.
"AMNU dan LIRA sangat mendukung jika Gus Dur diberikan gelar pahlawan nasional. Karena kami menilai jasa-jasa Gus Dur terhadap bangsa dan negara Indonesia sangat besar,” kata Ketua Umum AMNU yang juga Presiden LIRA Jusuf Rizal didampingi Ketua AMNU Ien Hasanudin di Jakarta, Senin.
Menurut Rizal, sebelum Gus Dur menjabat Presiden (1999-2001), bahwa ia telah berjuang bagi negara ini. "Meskipun perjuangannya saat itu bukan memanggul senjata, namun jasa Gus Dur bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia," katanya.
Selain itu, katanya, saat Gus Dur menjabat Presiden ke-4 RI itu, juga banyak memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan negara ini.
Gus Dur juga memperjuangkan hak-hak bagi kemajuan umat bergama. Pluralisme sangat di junjung oleh Gus Dur sat itu. Ia juga berjuang untuk kalangan minoritas, seperti mengizinkan warga keturunan China merayakan Hari Raya Imlek dan kesenian Barongsai.
"Syarat-syarat yang ditetapkankan oleh Departemen Sosial untuk menjadi pahlawan nasional sepertinya sudah terpenuhi oleh Gus Dur. Disamping itu, Gus Dur menjadi bapak Pluralisme dan menjadi bapak bagi kaum Nahdlatul Ulama," kata Rizal.
Jusuf Rizal menambahkan, sekarang ini syarat untuk menjadikan Gus Dur sebagai pahlawan nasional sudah terpenuhi semua. Hanya tinggal memenuhi surat rekomendasi dari Bupati Jombang dan Gubernur Jawa Timur saja.
"Persyaratan administrasi gelar pahlawan Gus Dur saat ini tinggal menunggu rekomenadai Bupati Jombang dan Gubernur Jawa Timur. Jika keduanya secepatnya memberikan rekomendasi tersebut saya yakin Depsos akan segera memprosesnya," ujar Jusuf Rizal.
Menurut ia, AMNU dan LIRA akan mengawal proses verifikasi gelar pahlawan nasional yang dilakukan oleh Depsos sampai selesai. Seharusnya pemerintah pusat dan daerah cepat merespon keinginan masyarakat yang mengingingikan Gus Dur diberikan gelar pahalwan nasional. (ant/mad)
Terpopuler
1
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
2
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua