“Peringatan” dalam SKB Ahmadiyah Merupakan upaya Maksimal Pemerintah
NU Online · Selasa, 10 Juni 2008 | 05:06 WIB
Ketua PBNU H Ahmad Bagdja menyatakan jika isi Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri tentang Ahmadiyah isinya hanya berupa peringatan, seharusnya pemerintah mengeluarkannya dari dulu.
“Kalau SKB isinya hanya peringatan, pemerintah kehilangan momentum, mestinya sudah dari dulu dikeluarkan sehingga tak sampai menimbulkan ekses yang melebar kepada masyarakat,” katanya kepada NU Online, Selasa (10/6).<>
Meskipun demikian, Bagdja menyadari sulitnya penyelesaian terhadap persoalan Ahmadiyah mengingat kuatnya tarik menarik antara masyarakat yang pro dan kontra, termasuk jaringan internasional Ahmadiyah.
“Ini memang maksimal yang bisa dicapai pemerintah, melihat kondisi di lapangan dengan adanya pro kontra dan jaringan internasionalnya. Tak mudah melakukan pembubaran,” ujarnya.
Dilihat dari pendekatan hukum, tahapan pertama yang harus dilakukan memang peringatan kepada Ahmadiyah.
“Kini tinggal pemerintah punya kemampuan atau tidak untuk mengawasi pelaksanaan SKB itu. Bagaimana larangan atau peringatan untuk tidak mengajak dan menyebarkan ajaran Islam seperti yang selama ini dilakukan Ahmadiyah yang selama ini dianggap menyimpang bisa dilakukan,” paparnya.
Ia juga berharap agar pengikut Ahmadiyah merubah gaya hidupnya yang selama ini eksklusif dan berbaur dengan komunitas Islam sebagaimana yang lainnya. “Misalnya, mesjidnya dipakai ramai-ramai saja. Sekarang ini kan khusus, tak mau ikut sholat kalau imamnya orang lain,” terangnya.
Dengan adanya keputusan ini, terdapat dua pilihan bagi Ahmadiyah, jika ingin tetap dianggap sebagai organisasi Islam, maka ajarannya harus dirubah, namun jika tetap mempertahankan ajarannya, ia tidak boleh menggunakan nama Islam dan menjadi organisasi biasa, yang keberadaannya dilindungi negara.
“Jika menggunakan nama Islam, maka harus tunduk dan patuh pada ketentuan yang ada dalam ajaran Islam,” tambahnya.
Bagdja berharap dengan terbitnya SKB ini, masyarakat kembali tenang. “Kita terganggu dengan sikap masyarakat kok keras pro kontronya tentang Ahmadiyah,” katanya. (mkf)
Terpopuler
1
Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Tetap Gelar Aksi, Tuntut Mundur Bupati Sudewo
2
Ribuan Santri Pati Akan Gelar Aksi Tolak Kenaikan Tarif PBB 250 Persen hingga 5 Hari Sekolah
3
Resmi Dilantik, Ini Susunan Pengurus LBH Sarbumusi Masa Khidmah 2025-2028
4
INDEF Soroti Pemblokiran Rekening yang Dianggap Reaktif dan Frustrasi Pemerintah Hadapi Judi Online
5
Obat bagi Jiwa yang Kesepian
6
Harlah Ke-81 Gus Mus, Ketua PBNU: Sosok Guru Bangsa yang Meneladankan
Terkini
Lihat Semua