Warta

“Bagi Gus Dur, PKB Urusan Kecil”

NU Online  ·  Senin, 9 Agustus 2010 | 03:08 WIB

Jakarta, NU Online
Wakil Rais Aam PBNU KH Musthofa Bisri (Gus Mus) berpesan kepada keluarga KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), terutama Yenny Wahid agar tidak terlalu serius memikirkan kronik dalam tubuh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). “Nggak usah nemen-nemen mikirin PKB,” katanya.

Karena PKB itu bagi Gus Dur sangat kecil. Gus Dur adalah tokoh besar yang menegakkan ajaran Islam, demokrasi, kemanusiaan, cerdas, pintar dan lebih penting lagi, serta berani berhadapan dengan penguasa.<>

Hal tersebut disampaikan Gus Mus dalam acara istighotsah yang digelar keluarga Gus Dur, di rumah keluarga Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu (7/8) malam.

“Muktamar NU Cipasung 1994 adalah bukti adanya campur tangan penguasa. Tapi, para kiai termasuk yang berseberangan semuanya kompak jika Gus Dur wajib didukung kembali untuk memimpin NU,” kata Gus Mus bercerita.

Selain berani, lanjut Gus Mus, Gus Dur adalah sosok pemimpin rajin bersilaturahim ke kiai-kiai meski di pelosok kampong. Itulah antara lain yang menjadikan hidupnya berkah dan keberkahan itu dinikmati oleh bangsa Indonesia. Bukan saja umat Islam, melainkan seluruh bangsa ini.

“Jadi, saya berpesan kepada Yenny, untuk rajin silaturahmi kepada kiai-kiai. Jangan terlalu serius memikirkan PKB, karena PKB itu terlalu kecil bagi Gus Dur,” tutur deklarator PKB itu.

Dalam kesempatan itu deklarator PKB lainnya KH Muchith Muzadi, 86 tahun, berpendapat serupa, bahwa PKB terlalu kecil bagi Gus Dur. Sesepuh NU ini berharap putri-putri Gus Dur dapat mengikuti teladan ayahnya.

“Semoga Yenny mengikuti perjuangannya Gus Dur. Sebab, saya melihat Yenny ini ingat Gus Dur, ingat KH. Wahid Hasyim dan ingat Mbah Hasyim Asy’ari,” kata Kiai Muchit yang juga Mustasyar PBNU.

“Saya bertahun-tahun menjadi santri di Tebuireng. Semoga ada generasi penerus Gus Dur di masa-masa mendatang. Sebab, sangat sulit mencari satu tokoh pun di negeri ini yang seperti Gus Dur,” tambahnya. (nam)