Alokasi Anggaran di Depag Terbesar untuk Pendidikan
NU Online Ā· Sabtu, 21 Maret 2009 | 07:36 WIB
Tidak kurang dari Menteri Agama, Maftuh Basyuni mengatakan, Departemen Agama tidak hanya mengurusi masalah haji tapi juga hal lain seperti pendidikan. Senada dengan Maftuh Basyuni hal serupa dikemukakan pula oleh Dirjen Pendidikan Islam, Depag, Muhammad Ali.
"Depag juga mengurusi masalah pendidikan. Bukan hanya haji," terang Muhammad Ali ketika berada di Jambi, baru-baru ini.<>
Dari Rp 26 triliun lebih anggaran yang disediakan untuk Depag tahun 2009 ini sebesar Rp 23 triliun disediakan untuk pendidikan. Atau 2/3 dari anggaran tersebut, sepertiganya atau Rp 3 triliun untuk bidang lain.
Muhammad Ali menjelaskan porsi 20% dari APBN untuk pendidikan, direalisasikan pemerintah kabinet Indonesia Bersatu sebelum kabinet yang dipimpin SBY-JK tersebut Oktober 2009 mendatang berakhir.
"Pendidikan menjadi prioritas dan ini menimbulkkan konsekwensi tanggung jawab yang besar. Mulai dari pusat hingga Kanwil dan Kandepag," jelasnya, usai menyampaikan arahan pada acara briefing dalam rangka Renstra Kanwil Depag Prov Jambi 2010 - 2014 .
Pemerintah lanjutnya sangat menyadari pentingnya bidang pendidikan untuk menciptakan bangsa ini menjadi bangsa yang mandiri. Bangsa yang tidak tergatung dengan bangsa lain. Bangsa yang maju dengan iman dan takwa dan menguasai ilmu dan teknologi. Melahirkan pemimpin yang cerdas, berkerpibadian menguasai ilmu dan teknologi.
"Namun, untuk sampai ke tujuan itu harus dilakukan secara bertahap. Berjangka. Sesuai dengan rencana jangka panjang hingga tahun 2025 mendatang," ucapnya.
Untuk itulah menurutnya seluruh aparat di Depag hendaknya tampil pada barisan terdepan mengawal visi dan misi Departemen ini.
Pada bagian lain dia mengkritisi pelajaran agama yang hanya diberikan 2 jam dalam seminggu di sekolah. Di berharap pelajaran agama bukan hanya sebagai mata pelajara tetapi lebih sebagai ilmu untuk membimbing anak anak didik menjadi muslim dan menghindarkan mereka terjerumus dalam narkoba, minum minum dan tidak sholat.
"Disinilah tanggung jawab guru selain orang tua, selepas anak didik dari sekolah. Apa lagi anak anak itu mengenyam pendidikan di madrasah," ungkapnya lagi.
Muhammad Ali menyinggung tentang madrasah yang berjumlah 40.000 buah. Hampir 92% lembaga pendidikan Islam, ini dilola oleh masyarakat/swasta.
Mulai tahun 2009 ini akan dinegerikan sebanyak 430 buah madrasah di seluruh Indonesia. Untuk itu sebanyak 175 buah diresmikan secara serentak pada Rabu (11/3) oleh Menteri Agama dan Menteri PAN, di Jambi.
"Ini dimaksudkan agar madrasah bisa menjadi bemper pertahanan agar anak anak didik benar benar menjadi muslim sejati. Sesungguhnya, plus menguasai ilmu dan teknologi," imbuh Muhammad Ali. (depag/mad)
Terpopuler
1
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
2
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
3
Rekening Bank Tak Aktif 3 Bulan Terancam Diblokir, PPATK Klaim untuk Lindungi Masyarakat
4
Hadapi Tantangan Global, KH Said Aqil Siroj Tegaskan Khazanah Pesantren Perlu Diaktualisasikan dengan Baik
5
Israel Tarik Kapal Bantuan Handala Menuju Gaza ke Pelabuhan Ashdod
6
Advokat: PT Garuda dan Pertamina adalah Contoh Buruk Jika Wamen Boleh Rangkap Jabatan
Terkini
Lihat Semua