Warta

Ali Masykur: Rajut Kembali Ikatan NU-PKB

NU Online  ·  Senin, 19 Mei 2008 | 10:59 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum DPP PKB Ali Masykur Musa meminta kepada seluruh kader partai untuk merajut kembali ikatan antara NU-PKB sebagai ormas Islam yang mendirikannya. Hubungan kedua organisasi ini terus mengalami dinamika.

“Tak benar PKB tak dekat dengan NU. PKB didirikan oleh para ulama struktural dan fungsional PBNU” tuturnya dalam acara pembukaan Munas Alim Ulama dan Halaqah Kebangsaan PKB di Jakarta, Senin (19/5).<>

Ia menunjukkan backdrop panggung yang menampilkan lima orang tokoh NU yang menjadi deklarator PKB yaitu KH Ilyas Ruhyat, KH Abdurrahman Wahid, KH Muchid Muzadi, KH Mustofa Bisri dan KH Munasir Ali.

Ulama dan para habaib, menurut Mantan Ketua Umum PB PMII ini adalah salah satu penyokong, pemberi kekuatan moral dan spiritual kepada PKB sehingga tak mungkin ditinggalkan. “Ulama adalah orang yang dekat dengan rakyat, karena itu tahu penderitaan yang dialami rakyat,” tandasnya.

Peran ulama ini sejalan dengan tugas PKB untuk mengawal hak rakyat akibat kesalahan manajemen dan kepemimpinan nasional. Ali Masykur mencontohkan rencana kenaikan harga BBM yang berpotensi meningkatkan pendapatan negara sebesar 30 Trilyun. Belum lagi menyengsarakan rakyat, 16 Trilyun sisa dari 14 trilyun untuk kompesasasi BBM bagi masyarakat miskin tak ketahuan rimbanya.

Sejumlah pengurus PBNU hadir dalam pertemuan tersebut seperti KH Masdar F Mas’udi, Ir. Mustofa Zuhad Mughni, dan KH Nuril Huda. Sejumlah ulama sepuh yang hadir diantaranya adalah KH Aziz Masyhuri (Denanyar Jombang)KH Hisyam Syafaat (Banyuwangi) KH Yusuf Khudlori (Magelang) Tn Guru Turmudzi Badaruddin (NTB) dan lainnya.Sekitar 450 orang  anggota DPR/DPRD PKB dari seluruh Indonesia hadir pada acara yang mengambil momentum Kebangkitan Nasional ini. (mkf)