Ankara, NU.Online
Sesaat setelah terjadi ledakan dahsyat yang menewaskan 27 orang dan mencederai ratusan lainnnya di Istanbul, Pemerintah Turki menerima telepon dari jaringan teroris internasional Al-Qaeda, dan Great Eastern Islamic Rauder's Front (IBDA-C). Mereka menyatakan bertanggungj awab atas serangan tersebut bombunuh diri tersebut. Bahkan IBDA-C mengaku sebagai pelaku dua ledakan yang terjadi hari Sabtu pekan lalu di Turki.
Rentetan aksi teror ini mengundang kecaman dunia. Negara-negara Arab bersama sebagian besar bangsa-bangsa dunia, Jumat (21/11), mengecam keras serangan bom bunuh diri di Istanbul, Turki, Kamis kemarin, yang menewaskan 27 orang dan melukai lebih dari 400 lainnya. Menteri Penerangan Suriah menilai serangan itu sebagai "kejahatan paling keji." jelasnya.
<>"Pemerintah dan seluruh rakyat Suriah mengecam semua tindakan teroris yang menargetkan rakyat tak berdosa dan menjadi musuh untuk keamanan, stabilitas dan perdamaian," kata Menteri Penerangan Suriah, Ahmad al-Hassan seperti dikutip Kantor Berita Arab-Suriah.
Walau Suriah mengeluarkan sikap kecaman keras terhadap teroris, sikapnya yang mendukung berbagai kelompok radikal Palestina membuat negara itu masih tercantum dalam daftar negara-negara pendukung terorisme di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS).
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kofi Annan juga mengecam tindak penyerangan bom tersebut. Annan juga menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada pemeritnah dan rakyat Turki, serta rakyat Inggris yang terkena musibah itu. Annan menyampaikan rasa simpati yang mendalam kepada mereka yang menderita luka-luka akibat aksi brutal tersebut. Pernyataan itu juga menambahkan, dirinya berharap para pelaku tindak kejahatan ini segera ditangkap dan diseret ke pengadilan.
Sebelumnya pada hari Kamis pagi kepada wartawan Annan mengatakan,"Kita akan dibangunnkan oleh aksi-aksi yang mengejutkan dan mengecam serangan teroris di Istanbul. Mereka yang melakukan serangan ini harus sepatutnya menghargai hak asai manusia untuk hidup dan harus sama-sama mengecam aksi keji ini."
Sekretaris Jenderal Liga Arab, Amr Moussa, mengatakan, dia mengutuk keras ledakan yang menargetkan rakyat sipil yang tak bersalah, kata juru bicara Liga Arab, Hisham Youssef. Liga Arab beranggotakan 21 negara Arab termasuk Otoritas Palestina.
Ledakan keras itu terjadi di halaman kantor Konsulat Jenderal Inggris dan kantor Bank HSBC (yang berbasis di London). Puluhan orang tewas seketika dan ratusan lainnya luka-luka. Konsul Jenderal Inggris, Roger Short tewas dalam tragedi itu.
Jaringan terorisme Al-Qaeda dituding sebagai dalang ledakan kali ini. Sebelumnya, jaringan terorisme pimpinan Osama bin Laden itu mengaku bertanggung jawab atas serangan ke dua sinagoga di Istanbul, Sabtu lalu, yang menewaskan 23 orang dan melukai ratusan lainnya.
"Sinagoga di hari kemarin, Inggris saat ini. Ini sepertinya ada beberapa orang yang mencoba mengatakan kepada rakyat Turki bahwa mereka harus dihukum karena mendukung Israel, mendukung rencana menggulingkan Saddam Hussein di Irak," kata Menteri Luar Negeri Denmark, Per Stig Moeller.
Moeller mengatakan, tidak ada satu pun orang merasa aman. "Siapa saja bisa menjadi sasaran, Palang Merah, Perserikatan Bangsa-Bangsa, sinagoga-sinagoga, bahkan kantor konsulat sekali pun," katanya merajuk serangan bom bunuh diri keji yang terjadi di Irak dan Turki baru-baru ini.
"Saya tidak tahu, siapa yang bertanggung jawab atas serangan-serangan ini. Tapi, terlepas dari siapa yang mau bertanggung jawab, tindakan ini adalah kesalahan yang sangat besar," kata Menlu Mesir, Ahmed Maher. "Tidak ada pembenaran untuk serangan jahat seperti ini yang dikutuk oleh seluruh rakyat sipil dunia."
Menlu Yordania, Marwan Muasher, mengutuk serangan-serangan bom di Istanbul. Yordania juga menawarkan bantuan dan dukungan kepada Turki. "Serangan terorisme seperti ini, dan yang terjadi di dua sinagoga di Istanbul pekan lalu, membutuhkan berbagai usaha internasional untuk memerangi segala bentuk terorisme," kata Muasher.
Para pemimpin dunia berjanji untuk meningkatkan perang melawan terorisme. "Tidak akan ada kata mundur, tidak ada kompromi dalam memerangi terorisme yang telah melancarkan serangan di mana-mana," kata Perdana Menteri Inggris Tony Blair.
Negara-negara Eropa, NATO dan Rusia bergabung bersama mengecam serangan bom tersebut. Mereka menilai, teroris yang melancarkan serangan itu tidak akan berhasil membangkitkan rasa takut dan pemisahan dalam tubuh komunitas internasional.
Sasaran Teror
Selama beberapa tahun belakangan, Turki menjadi medan empuk dan sasaran serangan teror dari berbagai kelompok radikal seperti partai politik, pemberontakan K
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
3
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
4
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
5
Innalillahi, Menag 2009-2014 Suryadharma Ali Meninggal Dunia
6
Pemerintah Umumkan 18 Agustus 2025 sebagai Hari Libur Nasional
Terkini
Lihat Semua