Hampir sebagian besar Muslim penyandang tunanetra di Indonesia masih buta aksara braille Arab. Hal itu terjadi akibat minimnya akses penyandang tunanetra terhadap Al-Quran braille. Komunitas Sahabat Mata menyerukan penting dan perlunya perluasan akses Al-Quran braille untuk menyelamatkan akidah kaum tunanetra.
"Saat ini, jumlah Al-Quran braille masih terbatas karena harganya yang mahal," ujar Koordinator Komunitas Sahabat Mata, Basuki, di sela-sela Diklat Al-Quran Braille di Asrama Haji Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (5/3).<>
Menurut Dinas Kesejahteraan Sosial (Dinkesos) Jateng, jumlah penyandang tunanetra di provinsi itu mencapai 28 ribu orang. Sedangkan, jumlah Al-Quran braille yang tersedia kurang dari 1.000 set.
Basuki memperkirakan, Al-Quran braille baru bisa diakses lima persen penyandang tunanetra yang ada di Jateng. ''Asumsinya, jumlah tunanetra Muslim sekitar 80 persen atau sekitar 23 ribu orang,'' ungkapnya.
Ketua DPW Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) Jateng, Endi Risyanto, mengungkapkan, harga satu set (30 juz) Alquran braille mencapai Rp 1,6 juta. (rep)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
3
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
4
Cerpen: Tirakat yang Gagal
5
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Buru-buru Thawaf Ifadhah, Kecuali Jamaah Kloter Awal
6
Jamaah Haji Indonesia Bersyukur Tuntaskan Fase Armuzna
Terkini
Lihat Semua