Kalangan publik mengecam rencana pembakaran Al-Qur’an oleh sekelompok orang di Amerika Serikat pada peringatan 11 September mendatang, namun Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad justru mempertanyakan kebenaran informasi mengenai serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat (AS).
Menurut pemimpin yang paling berani terhadap AS ini, hingga 9 tahun berlalu peristiwa yang menewaskan dua ribuan orang itu masih belum jelas siapa dalangnya. Sementara ratusan ribu orang tewas akibat serangan AS di Afganistan.<>
"Sesuatu telah terjadi di New York dan belum ada seorangpun mengetahui siapa aktor intelektualnya," kata Ahmadinejad kepada para diplomat dan para pemimpin redaksi media mssa pada Ahad (5/9) malam ketika menyampaikan penjelasan tentang kunjungan ke Qatar.
"Tidak ada pihak independen yang diizinkan untuk berusaha mengidentifikasi pelaku penyerangan," ujarnya.
"Mereka mengatakan para teroris bersembunyi di Afghanistan dan NATO pun mengerahkan semua kekuatannya dan menyerang Afghanistan," kata Ahmadinejad.
"Mereka mengatakan dalam serangan di Menara Kembar itu menewaskan 2.000 orang. Di Afghanistan sejauh ini menewaskan lebih dari 110.000 orang," paparnya.
Pemimpin Iran itu dalam beberapa kesempatan telah mempertanyakan penerimaan versi serangan 11 September sebagai dilakukan oleh Al Qaida, yang menewaskan 3.000 orang di AS.
Pada Maret lalu, media Iran melansir pernyataan Ahmadinejad yang menyebut serangan itu sebagai "pembohongan besar". (ant/nur)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
4
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
5
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua