Warta

Agustusan Kali ini Terlihat Adem Ayem

NU Online  ·  Kamis, 12 Agustus 2004 | 03:42 WIB

Jakarta, NU Online
Acara peringatan kemerdekaan RI yang biasanya selalu meriah setiap tahun kali ini cenderung sepi dan adem-ayem. Tak banyak acara yang digelar masyarakat untuk memeriahkan agustusan kali ini.

Di daerah Jakarta dan sekitarnya, sampai menjelang seminggu sebelum tanggal 17 Agustus kali ini, belum banyak agenda yang dilaksanakan warga untuk memeriahkan kemerdekaan RI ke 59. Namun demikian, tidak seperti seminggu yang lalu berbagai spanduk dan rumbai-rumbai berwarna merah putih sudah banyak menghiasi kantor dan perkampungan.

<>

Suasana yang sama juga terjadi di Yogyakarta, Agustusan kali ini tak seramai tahun lalu. Namun demikian, sudah cukup banyak agenda yang disusun oleh masyarakat. Minggu pagi (8/8) terlihat warga di sekitar Jogja melakukan kerja bakti membersihkan kampung masing-masing. Juga terlihat lomba sepeda santai disepanjang Malioboro yang diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat.

Terlihat pengumuman di RT dan RW untuk memeriahkan perayaan Agustusan yang melibatkan mulai dari bayi sampai dengan nenek-nenek. Disalah  satu sudut kota terlihat pengumuman adanya lomba bayi sehat dan juga lomba dakon bagi kalangan kakek-kakek. Bagi kalangan remaja  disediakan lomba karaoke selain lomba-lomba lainnya. Kebanyakan acara tersebut bersifat hiburan.

Sholehuddin dari Jogja mengatakan bahwa kurang antusiusnya masyarakat karena saat ini adalah saat tahun ajaran baru. “Dengan biaya pendidikan yang sangat mahal, maka konsentrasi masyarakat adalah untuk pembiayaan pendidikan bagi para putranya sedangkan kebutuhan lainnya, termasuk menggelar acara Agustusan menjadi prioritas kesekian,” ungkapnya.

Pemandangan di  Surabaya juga tidak jauh berbeda. Di kota pahlawan tersebut tampaknya warga kurang antusius. Lomba panjat pinang yang identik dengan acara agustusan tak banyak terlihat.

Herlina, salah satu cewek di Surabaya yang dimintai komentar berpendapat bahwa sepinya acara Agustusan karena energi masyarakat tersedot untuk acara pemilu, mulai dari pemilu legislatif sampai dengan pemilu presiden tahap I dan tentu saja, persiapan pilpres tahap II.

Tak dapat dipungkiri bahwa acara kampanye, pawai atau pertemuan-pertemuan yang dilaksanakan masyarakat dalam kaitan dengan pemilu untuk memenangkan partai atau capres mereka menjadikan energinya terkuras untuk agenda nasional tersebut.(mkf)