Jakarta, NU Online
NU mesti terus ditulis dari berbagai sudut pandang. Terus-menerus. Mulai dari kebudayaan, tokoh-tokohnya, amaliyahnya, bahkan cerita-ceritanya. Demikian disampaikan budayawan Agus Sunyoto di ruang redaksi NU Online, PBNU Jakarta, Ahad (13/02).<>
Seperti peradaban Cina kuno ketika dinasti Han mulai memimpin tahun 260 SM. Menurut Wakil Ketua Lesbumi NU, yang pertama dilakukan oleh dinasti Han adalah menuliskan berbagai hal terkait mereka. Mulai dari sejarah, cerita-cerita rakyat, tokoh-tokohnya, hingga mitos-mitosnya. Mereka bangga jadi bangsa Han.
Penulis Suluk Abdul Jalil tujuh jilid melanjutkan, cerita-cerita dinasti Han yang berkembang di masyarakat itu jadi melekat dalam ingatan. Lebih jauh efeknya, kemudian suku-suku kecil di luar dinasti Han merasa menjadi bagian dinasti Han.
“Jika NU terus-menerus dituliskan, NU akan melekat dalam ingatan warga nahdliyin. Tidak mustahil, menarik simpati di luar nahdliyin,” pungkasnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Reporter : Abdullah Alawi
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
6
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
Terkini
Lihat Semua