AGH Sanusi Baco: Ramadhan Pembersih Kotoran Hati
NU Online · Sabtu, 22 Agustus 2009 | 08:04 WIB
Hadirnya Ramadhan adalah berkah yang tak terhingga bagi umat Islam karena Ramadhan sebagai pembersih noda kotor yang melekat di hati manusia. Demikian disampaikan ulama kharismatik AGH Sanusi Baco saat memberikan ceramah pada hari pertama Ramadhan 1430 H di Masjid Raya Makasar, Jum’at (21/08) tadi malam.
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menjelaskan bahwa kotoran yang dimaksud adalah semua sifat dan sikap yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul yang selama ini dikerjakan pada sebelas bulan sebelumnya.<>
“Kita tidak pernah menyadari bahwa noda maupun kotoran itu telah melukai hati umat Islam lainnya, maka dengan hadirnya Ramadhan kita dapat melakukan introspeksi untuk sadar atas hakikat hidup kita di Bumi yakni saling sayang menyayangi sesama umat manusia,” ujar kiai kharismatik kebanggan umat Sulawesi Selatan ini.
Hadir pula pada Tarwih pertama di Masjid Raya Makassar yakni Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan H Syahrul Yasin Limpo yang mengawali Safari Ramadhannya di 24 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan.
Dalam sambutannya di hadapan ribuan jamaah yang hadir ia menyatakan, bulan Ramadhan merupakan pembelajaran yang menciptakan kehidupan yang lebih baik. Pembelajaran untuk lebih peduli kepada sesama umat manusia dan sikap sosial untuk saling tolong menolong.
“Banyak sekali pembelajaran yang akan didapatkan selama bulan Ramadhan selama kita mengikuti dan melaksanakan semua perintah Allah SWT yang telah digariskan dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya,” ujarnya. (saz)
Terpopuler
1
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
2
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
3
PBNU Buka Suara Atas Tudingan Terima Aliran Dana dari Perusahaan Tambang di Raja Ampat
4
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
5
Presiden Pezeshkian: Iran akan Membuat Israel Menyesali Kebodohannya
6
Israel Serang Militer dan Nuklir Iran, Ketum PBNU: Ada Kegagalan Sistem Tata Internasional
Terkini
Lihat Semua