Warta TIGA TAHUN RPJMN

Ada Kemajuan, Banyak Tantangan untuk Indonesia

NU Online  ·  Kamis, 14 Agustus 2008 | 10:40 WIB

Jakarta, NU Online
Evaluasi yang dilakukan pada tiga tahun pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) tahun 2004-2009 menunjukkan adanya sejumlah kemajuan, namun masih banyak tantangan yang harus dilalui bagi bangsa Indonesia untuk menuju kesejahteraan.

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengakui upaya pencapaian kesejahteraan nasional sangat sulit akibat sejumlah faktor yang menghadangnya.<>

"Walau angka kemiskinan maupun pengangguran terus menurun sejak tiga tahun terakhir, tapi itu masih jauh dari harapan semua,” katanya dalam peluncuran buku Evaluasi Tiga Tahun Pelaksanaan RPJMN 204-2009 ”Bersama Menata Perubahan” yang diselenggarakan di gedung Bappenas, Kamis.

Sejumlah faktor yang menjadi kendala diantaranya adalah tingginya harga minyak dunia yang sudah diatas 100 dolar per barel, kenaikan harga pangan dan sejumlah bencana alam yang melanda Indonesia, termasuk tsunami di Aceh.

"Semua faktor ini membuat konsentrasi pemerintah terpecah, dimana upaya peningkatan kesejahteraan menjadi terhambat," tandasnya.

Beberapa keberhasilan yang dicapai diantaranya adalah keberhasilan mencegah terjadinya disintergrasi bangsa dengan memberikan otonomi khusus di Aceh dan Papua disertai turunnya dukungan terhadap aktifitas mereka.

Anga-angka kemiskinan juga semakin berkurang, dari 16.7 pada tahun 2004 menjadi 16.58 tahun 2007 yang menunjukkan persentase penduduk miskin hampir sama dengan sebelum krisis.

Paskah menjelaskan, jumlah pengangguran juga mengalami penurunan. Tahun 2005, pengangguran terbuka mencapai 11.2 persen atau 11.9 juta orang. Angka ini turun menjadi 10.3 pada tahun 2006 dan 9.1 persen pada tahun 2007.

Menkominfo M Nuh dalam kesempatan yang sama menjelaskan agar data-data dan pencapaian ini disikapi dengan obyektif oleh semua fihak. “Pemerintah saat ini bukan seperti Orde Baru yang hanya menampilkan yang baik-baik saja,” katanya. (mkf)