Warta

244 Jamaah Haji Tewas Terinjak Injak di Mina

NU Online  ·  Ahad, 1 Februari 2004 | 18:48 WIB

Mina, NU.Online
Sekitar 244 orang terinjak-injak hingga meninggal dunia dan sejumlah yang sama luka-luka Minggu di lembah Mina dekat Mekah, saat para jemaah itu berebut untuk melempar kerikil ke tugu yang melambangkan setan (jumrah), ungkap Menteri Haji Iyad Madani.

Sebagian dari sebanyak dua juta Muslim telah berkumpul di Jembatan Jamarat, Mina, untuk melakukan jumrah --melempar kerikil ke tiang yang melambangkan iblis.

<>

Menteri Iyad Madani memberikan jumlah korban resmi tersebut dalam satu konferensi pers beberapa jam setelah desak-desakan itu, ancaman yang masih ada dalam ibadah haji tahunan yang menyaksikan sebanyak dua juta umat Islam berduyun-duyun ke tempat suci di Arab Saudi.

Meskipun ada sejumlah besar korban tewas itu, upacara penting terakhir dari ibadah haji itu dilanjutkan Minggu.

Tahun lalu, 14 jemaah, termasuk enam wanita, meninggal dalam desak-desakan pada hari pertama acara melempar kerikil itu dan 35 jemaah pada 2001, sementara pada 1998 ibadah haji menyaksikan 118 jemaah tewas dan lebih dari 180 luka-luka di Mina.

Korban tewas terburuk dalam ibadah haji adalah pada Juli 1990, ketika 1.426 jemaah berjejalan atau sesak napas hingga meninggal dalam desak-desakan di sebuah terowongan, juga di Mina.Petugas keamanan segera turun tangan guna mencegah jatuhnya lebih banyak korban, kata pejabat itu.

Pejabat tersebut mengatakan petugas keamanan dan kesehatan telah memulai operasi pertolongan dan mengatur arus jamaah guna menjamin tak ada lagi anggota jamaah yang terjepit.

"Itu terjadi beberapa saat lalu. Beberapa anggota jamaah jatuh dari Jembatan," kata anggota jamaah Haji dari Mesir, Hisham Mahmoud.

Sementara itu sebelum ada keterangan resmi, saksi juru kamera Reuters Mahmoud Ali mengatakan, "Lebih dari 50 jenazah dibariskan dan ditutupi di jalan. Jenazah itu akan dibawa ke rumah sakit". Bencana itu terjadi setelah dua juta jemaah berduyun-duyun ke Jembatan Jamarat di Mina untuk melempar batu di tugu yang melambangkan setan.

Polisi dan tim medis mengatakan belasan orang berjejalan hingga tewas, tapi tidak dapat memberikan jumlah pasti korban dengan segera.

"Pagi ini ada desak-desakan hebat diantara para jemaah yang sedang melempar batu kerikil. Beberapa jemaah tersandung dan sejumlah di antara mereka meninggal," kata kantor berita resmi Arab Saudi SPA mengutip ucapan seorang pejabat kementerian dalam negeri.

Ratusan ribu orang berjalan di atas dan di bawah jembatan dengan lebar 15 meter yang membentang di atas sebuah lembah kecil antara dua karang itu.

"Pagi ini, terjadi kekacauan karena jemaah berdesak-desakan di tempat Jumrah. Beberapa anggota jamaah Haji terjatuh, dan sebagian wafat," kata Saudi Press Agency--SPA.

Jemaah haji menyaksikan desak-desakan mematikan hampir setiap tahun. Pada 1990, sebanyak 1.426 jemaah berjejalan hingga tewas di sebuah terowongan bagi pejalan kaki di kota suci Mekah. Polisi menutup tempat di sekitar tugu utama setelah desak-desakan Minggu dan meminta orang untuk melempar batu dari kejauhan.

Umat Islam percaya tugu itu menandai tempat di mana setan menampakkan diri pada Nabi Ibrahim AS. Mina berada di rute haji dari Mekah di Arab Saudi barat ke dekat Gunung Arafat.

Haji juga menyaksikan pemberontakan bersenjata dan pemboman. Satu operasi keamanan besar-besaran diadakan tahun ini. Ribuan tentara dikerahkan di kerajaan itu, salah satu sekutu AS, di tengah ketakutan akan kemungkinan terjadinya serangan oleh jaringan al-Qaeda pimpinan Osama bin Laden.

Umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Adha, hari raya korban, Minggu. Ibadah haji diwajibkan sekali seumur hidup atas semua Muslim yang sehat yang mampu melakukannya. Jemaah memulai ritual itu dengan mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW 14 abad lalu.

Sementara itu Kepala Informasi Haji Mochtar Ilyas yang dihubungi radio BBC di mekah mengemukakan sejauh ini tidak diketemyukan jemaah haji dari Indonesia yang menjadi korban jumrah tersebut. Namun demikian Ilyas akan mengecek ke seluruh rumah sakit untuk mendapatkan data-data korban yang sebenarnya. (AFP/Rtr/Ant/BBC/cih)