Warta

21 Orang Tewas dalam Pembagian Zakat di Pasuruan

NU Online  ·  Senin, 15 September 2008 | 08:50 WIB

Pasuruan, NU Online
Pembagian zakat yang dilakukan keluarga seorang dermawan, H. Syaichon, di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Senin (15/9), berubah menjadi bencana.

Hingga pukul 12.00 WIB ini, sudah ada 21 mayat yang dikirim ke kamar Jenazah RSUD Dr. Sudarsono Pasuruan, sementara puluhan korban pingsan masih menjalani perawatan di ruang UGD.<>

Pembagian zakat dengan nilai nominal Rp30 ribu per orang yang baru berlangsung sekitar seperempat jam itu akhirnya dihentikan. Tidak ada petugas keamanan yang ikut membantu mengamankan ribuan calon penerima zakat.

Peristiwa tragis terjadi saat pembagian zakat dimulai pukul 10.00 WIB. Ribuan warga miskin yang datang dari berbagai pelosok desa di sekitar Kota dan Kabupaten Pasuruan berebut saling berdesakan.

Sementara pintu hanya dibuka hanya satu per satu orang saja. Akibatnya, ribuan orang yang terkonsentrasi di sebuah gang tak bisa bergerak. Bahkan orang yang pingsan pun tidak bisa keluar.

Saat terjadi gerakan, sebagian orang jatuh dan langsung terinjak-injak. Tumpukan manusia padat tidak bisa ditarik, sehingga yang berada di bagian bawah kehabisan nafas dan meninggal dunia.

Bukan pertama kalinya

Keributan pembagian zakat keluarga H. Syaichon ini sebenarnya bukan pertama kali ini saja.

Bahkan pembagian zakat pada setiap 15 Ramadhan itu selalu menimbulkan masalah. Puluhan orang pingsan, tetapi kali ini bahkan menelan korban tewas.

Kejadian tragis terus berulang, karena keluarga pemberi zakat kurang siap mengatur ribuan orang yang saling berdesakan, sementara tenaga pembagi zakat hanya dilakukan dan diatur oleh sejumlah orang dari pihak keluarga saja.

Padahal setiap pembagian zakat, ribuan fakir miskin yang umumnya perempuan, datang dari berbagai pelosok desa di sekitar Kota dan Kabupaten Pasuruan.

Mulai sekitar pukul 06.00 WIB ribuan warga miskin sudah berdatangan dan antre berdesakan. Semenatara pembagian zakat dimulai pukul 10.00 WIB. Warga takut datang terlambat, karena setelah pukul 10.00 pintu ditutup.

Ribuan warga calon penerima zakat mulai pagi masuk ke gang sekitar rumah. Mereka ditampung dalam gang jalan yang ditutup pagar dan atap terpal. Pembagian zakat belum dimulai puluhan warga telah jatuh pingsan.

Namun demikian, keluarga H. Syaichon belum membagikan zakatnya sebelum pukul 10.00 WIB tepat.

Kali ini naas menimpa. Baru sekitar seperempat jam pembagian zakat dimulai, korban berjatuhan. (ant)