Taushiyah

TAUSIYAH HAJI 1431 H

NU Online  ·  Senin, 11 Oktober 2010 | 06:58 WIB

Bismillahirrahmanirrahiem

Pertama, PBNU turut mendoakan agar jamaah haji asal Indonesia mendapatkan hajjan mabruro, wa sya’yan masykuuro, wa zanban maghfuuro, wa amalan sholihan maf’uula.

Kedua,
PBNU meminta agar jamaah haji asal Indonesia menjaga nama baik bangsa yang selama ini terkenal santun, berakhlak, menjaga lisan, langkah, perilaku, agar nama baik bangsa tetap terjaga.<>

Ketiga,
PBNU meminta agar jamaah haji Indonesia mampu menjaga emosi, tidak saling bertengkar karena disana pasti akan mendapatkan hal-hal yang tidak menyenangkan, karena biasanya satu rumah satu keluarga hanya terdiri 5-10 orang, sekarang 20-30 orang. Dalam keadaan seperti inilah jamaah haji diuji kesabaran, diuji kedewasaannya.

Keempat,
jamaah haji harus selalu sadar bahwa kita adalah makhluk Allah yang harus saling menghormati, oleh karena itu segala hal-hal yang tidak menyenangkan selama di Makkah, Madinah, dan Arafah merupakan ujian yang harus kita terima dengan dewasa, jangan sampai bisa mengurangi pahala atau keutamaan haji.

Harapan bagi pemerintah

Kepada urusan haji Republik Indonesia, dalam hal ini Kementerian Agama, hendaknya meningkatkan kualitas pelayanan, tempat tinggal, pemondokan, transportasi. Sudah saatnya kita lebih sempurna dari tahun-tahun yang lalu, sudah saatnya kita lebih sempurna dari negara-negara lain. Kita selalu saja masih menghadapi persoalan yang mendasar, baik itu jauhnya tempat tinggal dari masjidil haram, terlambatnya katering, atau transportasi yang tidak baik, mudah-mudahan tidak terjadi lagi.

Untuk pemerintah Saudi

Kita berterima kasih yang telah mengerahkan segala kekuatannya, baik sipil, maupun militer untuk menyelenggarakan ibadah haji dengan nyaman dan mudah tanpa ada pungutan.

Jakarta, 3 Dzulqodah 1431 H / 11 Oktober 2010 M


KH Said Aqil Siradj
Ketua Umum PBNU