Dari Pasar ke Lebaran
NU Online · Ahad, 19 Agustus 2012 | 07:07 WIB
Siapa yang tidak tahu pasar? Hampir semua orang dengan pelbagai latar belakang mengerti pasar. Pasar diidentikkan dengan keramaian. Dalam keramaian itu, mereka bisa mendapatkan segala kebutuhan yang tersedia di pasar.<>
Kalau ditilik lebih dalam, bulan Ramadhan bisa dianalogikan sebagai pasar. Ramadhan menyediakan ramai bentuk anugerah dan keutamaan. Allah melipatgandakan segala rupa amal kebaikan sekecil apapun. Manusia harus memanfaatkan kesempatan sebulan yang singkat sebulan itu untuk meraih sebanyak mungkin anugerah dan kebaikan di dalamnya.
Pertanyaannya kemudian, “Apa yang sudah kita dapat dalam keramaian Ramadhan kali ini? Kalau bulan Ramadhan ramai seperti pasar, berapa banyak yang kita dapat saat keramaian Ramadhan berakhir dengan lebaran?”
Menjadi sebuah kekonyolan yang tidak perlu kalau seseorang hanya mendapat lapar dan tidur di keramaian pasar Ramadhan. Alangkah ruginya orang bertangan hampa saat pasar sudah ditutup. Sementara pada giliran yang sama, orang lain meninggalkan pasar dengan aneka bawaan yang mereka upayakan.
Untuk sekadar bisa tidur dan lapar, seseorang bisa melakukannya di luar Ramadhan. Sebelas bulan waktu yang cukup untuk sekadar lapar dan tidur. Dengan kata lain, seseorang bisa tidur dan lapar dimana saja tanpa harus masuk pasar.
Karenanya, penting untuk seseorang mengadakan penilaian-penilaian. Penilaian ini akan menjadi sangat berguna untuk menyiasati keramaian bulan Ramadhan mendatang. Setidaknya, penilaian ini menjadi kunci agar ia tidak hanya mendapat tidur dan lapar belaka di tengah kemurahan Allah yang melimpah.
Rumusannya cukup sederhana. Kebaikan yang sudah kita lakukan, dipertahankan. Sementara segala amal budi yang belum bisa dilakukan, mesti dicoba dan diupayakan. Dan perilaku yang belum baik, mesti diperbaiki ke depannya.
Rais Aam PBNU
KH MA Sahal Mahfuz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
4
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
5
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua