Hisab Dunia Meringankan Hisab Akhirat
NU Online Ā· Jumat, 18 Desember 2020 | 11:00 WIB

Dengan senantiasa melakukan muhasabah diri, seseorang dapat menyadari kesalahan, dan akan semestinya berbenah diri menjadi lebih baik.
Jaenuri
Kolomnis
Al-hisab secara bahasa berarti al-āaddu wa al-muhĆ¢sabatu yang artinya hitungan, perhitungan (Kamus Al-Bisyri, hal. 113). Kata hisab dapat dipahami sebagai usaha menghitung-hitung amaliah negatif diri. Sebagaimana pasien yang menginginkan dirinya sehat maka ia akan datang ke dokter untuk memeriksakan dirinya. Setelah dilakukan diagnosa dan ditemukan salah satu jenis penyakit maka dokter akan segera mengambil tindakan pengobatan.
Konsistensi hisab memungkinkan pelakunya semakin menyadari kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat. Dan diharapkan tidak akan kembali mengulanginya di masa-masa yang akan datang. Setiap embusan dan tarikan napas, setiap gerak dan diam, setiap ucapan dan perbuatan, akan disaksikan kembali di hari perhitungan (yaum al-hisab). Bahkan seluruh anggota badan akan bersaksi dan menjawab segala pertanyaan malaikat.
ŁŁŁŁŲŖŁŲ³ŁŲ£ŁŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁ
ŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲŖŁŁ
Ł ŲŖŁŲ¹ŁŁ
ŁŁŁŁŁŁ (٩٣)
āSesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakanā (QS. An-Nahl [16]: 93).
Allah berfirman dalam surah yang lain,
Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ®ŁŲŖŁŁ
Ł Ų¹ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁŲ§ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲŖŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŲÆŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲŖŁŲ“ŁŁŁŲÆŁ Ų£ŁŲ±ŁŲ¬ŁŁŁŁŁŁ
Ł ŲØŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŲ§ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŲ³ŁŲØŁŁŁŁ (٦ل)
āPada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakanā (QS Yasin [36]: 65).
Setidaknya dengan memahami pesan kedua ayat tersebut cukup menjadi motivasi melakukan muhasabah (perhitungan) diri setiap saat. Amirul mukminin Umar Ibn al-Khattab mengingatkan,
ŲŁŲ§Ų³ŁŲØŁŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŲ³ŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲØŁŁŁ Ų£ŁŁŁ ŲŖŁŲŁŲ§Ų³ŁŲØŁŁŁŲ§
Hitunglah (amal) diri kalian semua sebelum kalian semua dihisab.
Melanjutkan ungkapan sahabat Umar Ibn al-Khattab, Sayyid Bakri bin Muhammad Syatha Dimyati mengutip kitab IhyaĀ Ulumiddin menjelaskan,
ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ„ŁŲŁŁŁŲ§Ų”Ł ŁŁŁ
ŁŁŁ ŲŁŲ§Ų³ŁŲØŁ ŁŁŁŁŲ³ŁŁŁ ŁŁŲØŁŁŁ Ų£ŁŁŁ ŁŁŲŁŲ§Ų³ŁŲØŁ Ų®ŁŁŁŁ ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŲ§Ł
ŁŲ©Ł ŲŁŲ³ŁŲ§ŲØŁŁŁ ŁŁŲŁŲ¶ŁŲ±Ł Ų¹ŁŁŁŲÆŁ Ų§ŁŲ³ŁŁŲ¤ŁŲ§ŁŁ Ų¬ŁŁŁŲ§ŲØŁŁŁ ŁŁŲŁŲ³ŁŁŁ Ł
ŁŁŁŁŁŁŁŲØŁŁŁ
Dijelaskan dalam kitab ihya, barangsiapa menghitung-hitung amaliah dirinya sebelum dihisab, akan diringankan hisabnya di hari kiamat, dimudahkan dalam menjawab pertanyaan (malaikat), dan akan menempati tempat terbaik (Sayyid Bakri bin Muhammad Syatha Dimyati, Kifayatul Atqiya, Indonesia: Daru Ihya, hal. 16).
Terang saja jika hisab di dunia akan menjadi sebab ringannya hisab di akhirat. Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa dengan senantiasa melakukan muhasabah diri, seseorang dapat menyadari kesalahan, dan tidak akan mengulangi kesalahannya untuk yang kedua kali. Artinya semakin mendekati kematian semakin baik pula kualitas hidup. Senantiasa meningkatkan keimanan, ketakwaan dan amal shaleh dalam mempersiapkan kehidupan mendatang (akhirat).
Meyakini adanya hari perhitungan amal merupakan bagian dari ciri orang bertakwa. Sebagaimana dijelaskan pada ayat 2-3 surah al-Baqarah,
Ų°ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲŖŁŲ§ŲØŁ ŁŲ§ Ų±ŁŁŁŲØŁ ŁŁŁŁŁ ŁŁŲÆŁŁ ŁŁŁŁŁ
ŁŲŖŁŁŁŁŁŁŁ (Ł¢) Ų§ŁŁŁŲ°ŁŁŁŁ ŁŁŲ¤ŁŁ
ŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŲ§ŁŁŲŗŁŁŁŲØŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŁŁŁ Ų§ŁŲµŁŁŁŲ§Ų©Ł ŁŁŁ
ŁŁ
ŁŁŲ§ Ų±ŁŲ²ŁŁŁŁŁŲ§ŁŁŁ
Ł ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ (Ł£)
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka (QS. Al-Baqarah[2]: 2-3).Ā
Kata ŁŁŲ¤ŁŁ
ŁŁŁŁŁŁ ŲØŁŲ§ŁŁŲŗŁŁŁŲØŁ oleh Syekh Nawawi dalamĀ Tafsir al-MunirĀ diartikan dengan,
ŁŲµŲÆŁŁŁ ŲØŁ
Ų§ ŲŗŲ§ŲØ Ų¹ŁŁŁ
Ł
Ł Ų§ŁŲ¬ŁŲ© ŁŲ§ŁŁŲ§Ų± ŁŲ§ŁŲµŲ±Ų§Ų· ŁŲ§ŁŁ
ŁŲ²Ų§Ł ŁŲ§ŁŲØŲ¹Ų« ŁŲ§ŁŲŲ³Ų§ŲØ ŁŲŗŁŲ± Ų°ŁŁ
Orang-orang yang membenarkan adanya perkara ghaib, diantaranya surga, neraka, shirat, timbangan amal, kebangkitan dari alam kubur, perhitungan amal dan sebagainya (Syekh Nawawi, Tafsir al-Munir, Surabaya: Dar al-āIlmi, hal. 4, juz 1).
Keyakinan yang kuat adanya yang ghaib akan menambah kewaspadaan manusia dalam menjalani kehidupan di dunia. Tidak bisa dibayangkan berapa banyak ucapan, perbuatan, gerak juga diamnya manusia dalam sehari-semalam. Dari sejumlah tersebut berapa banyak yang bernilai baik dan berapa banyak bernilai buruk.Ā
Maka Syekh Syatha Dimyati menambahkan dalam Kifayatul Atqiya,Ā
ŁŲ¬ŲØ Ų¹ŁŁŁ Ų§Ł ŲŖŁŁ Ų§ŁŁ
ŲŖŲ§ŲØ Ų£ŁŲ¶Ų§ ŲØŲŁŲø Ų§ŁŲ£Ų¹Ų¶Ų§Ų” Ų§ŁŲ³ŲØŲ¹Ų© ŁŁŲ¬ŲØ Ų¹ŁŁŁ ŲŁŲø Ų§ŁŲ¹ŁŁ Ų¹Ł Ų§ŁŁŲøŲ± Ų§ŁŁ Ų§ŁŲŲ±Ų§Ł
ŲŁŲø Ų§ŁŁŲ³Ų§Ł Ł
Ł Ų§ŁŁŲ°ŲØ ŁŲ§ŁŲ„Ų³ŲŖŁŲ²Ų§Ų” ŲØŲ§ŁŁ
Ų³ŁŁ
Ā
āWajib atas kamu menjaga tobat, dengan menjaga anggota badan yang tujuh. Wajib menjaga mata dari melihat hal-hal yang diharamkan, menjaga lidah dari berbohong dan menyakiti Muslim lainnyaā (Sayyid Bakri bin Muhammad Syatha Dimyati, Kifayatul Atqiya, Indonesia: Daru Ihya, hal. 17).
Jaenuri, Dosen Fakultas Agama Islam UNU Surakarta
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua