M Ali Zainal Abidin
Kolomnis
Mengonsumsi makanan yang terjamin halal adalah perintah Syariat Islam. Dalam Islam setidaknya terdapat 5 faedah mengonsumsi makanan halal. Secara tegas perintah mengonsumsi makanan halal tertuang dalam firman Allah Subhanahu wa Taāala:
ŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų³Ł ŁŁŁŁŁŲ§ Ł
ŁŁ
ŁŁŲ§ ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ£ŁŲ±ŁŲ¶Ł ŲŁŁŁŲ§ŁŁŲ§ Ų·ŁŁŁŁŲØŁŲ§ ŁŁŁŁŲ§ ŲŖŁŲŖŁŁŲØŁŲ¹ŁŁŲ§ Ų®ŁŲ·ŁŁŁŲ§ŲŖŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŁŁŲ·ŁŲ§ŁŁ Ų„ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
Ł Ų¹ŁŲÆŁŁŁŁ Ł
ŁŲØŁŁŁŁ
Artinya, āHai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimuā (QS Al-Baqarah: 168).
Mengonsumsi makanan halal memiliki 5 faedah bagi orang yang menjalankannya. Makanan halal yang dimaksud harus mencakup dalam dua kategori. Pertama, halal secara dzatiyah atau dari aspek wujud fisiknya. Kedua, halal dari aspek asal muasalnya. Makanan yang secara dzatiyah halal, namun didapatkan dengan cara yang haram, seperti dengan cara mencuri misalnya, Ā maka tidak akan memperoleh 5Ā faedah yang sebagaimana berikut.Ā
Pertama, Menjadikan Lebih Bersemangat dalam Ibadah
Makanan sangat mempengaruhi naik-turunnya semangat orang dalam menjalankan ibadah. Jika ia terbiasa mengonsumsi makanan yang haram, maka jiwa dan raganya secara otomatis akan malas beribadah, bahkan aka berani meninggalkan kewajiban. Sebaliknya, jika terbiasa mengonsumsi makanan halal, maka ia akan merasa ringan dan penuh semangat melaksanakan ibadah dan segala kewajiban syariat. Rumus ini sesuai yang diungkapkan oleh seorang sufi terkemuka, Sahl At-Tustari:
Ł
ŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŲ±ŁŲ§Ł
Ł Ų¹ŁŲµŁŲŖŁ Ų¬ŁŁŁŲ§Ų±ŁŲŁŁŁŲ Ų“ŁŲ§Ų”Ł Ų£ŁŁ
Ł Ų£ŁŲØŁŁŲ Ų¹ŁŁŁŁ
Ł Ų£ŁŁŁ ŁŁŁ
Ł ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ
Ł. ŁŁŁ
ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲŖŁ Ų·ŁŲ¹ŁŁ
ŁŲŖŁŁŁ ŲŁŁŁŲ§ŁŁŲ§ Ų£ŁŲ·ŁŲ§Ų¹ŁŲŖŁŁŁ Ų¬ŁŁŁŲ§Ų±ŁŲŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŲŖŁ ŁŁŁŁŲ®ŁŁŁŲ±ŁŲ§ŲŖŁ
Artinya, āBarangsiapa yang mengonsumsi makanan haram, maka anggota tubuhnya akan tergerak melaksanakan kemaksiatan, baik ia berkenan ataupun tidak, baik ia mengetahui ataupun tidak; dan barangsiapa yang makanannya halal, maka anggota tubuhnya akan tergerak untuk melaksanakan ketaatan, dan akan diberi pertolongan untuk melakukan kebaikan.ā (Al-Ghazali, IhyĆ¢ā UlĆ»middĆ®n, [Beirut, DĆ¢rul Fikr], halaman 104).
Bahkan menurut Imam Abdullah bin Husain bin Thahir, ibadah tidak akan bersih dan tidak terasa atsar-nya pada seseorang kecuali bila makanan yang masuk ke dalam perutnya adalah makanan halal tanpa disertai kesyubhatan. Sebab mengonsumsi makanan halal adalah hal pokok dalam ibadah, dan sesuatu apapun tidak akan tegak kecuali hal pokoknya telah terpenuhi. (Habib Zain bin Smith, al-Manhajus SĆ¢wĆ®, [Hadramaut, DĆ¢rul āIlmi wad Daāwah: 2008], halaman 559).
Kedua, Menjadi Pendorong Terkabulnya Doa
Jika ingin doa-doa yang kita panjatkan terkabul, kunci utamanya adalah hanya mengisi perut dengan makanan dan minuman yang jelas kehalalannya. Ini berdasarkan salah satu hadits dimana Sahabat Saād bin Abi Waqash meminta kepada Rasulullah saw agar doa-doa yang dipanjatkannya dapat terkabul. Lalu Rasulullah saw menjawabnya:
ŁŁŲ§ Ų³ŁŲ¹ŁŲÆŁŲ Ų£ŁŲ·ŁŲØŁ Ł
ŁŲ·ŁŲ¹ŁŁ
ŁŁŁ ŲŖŁŁŁŁŁ Ł
ŁŲ³ŁŲŖŁŲ¬ŁŲ§ŲØŁ Ų§ŁŲÆŁŁŲ¹ŁŁŁŲ©ŁŲ ŁŁŲ§ŁŁŁŲ°ŁŁ ŁŁŁŁŲ³Ł Ł
ŁŲŁŁ
ŁŁŲÆŁ ŲØŁŁŁŲÆŁŁŁŲ Ų„ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲØŁŲÆŁ ŁŁŁŁŁŁŲ°ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁ
ŁŲ©Ł Ų§ŁŁŲŁŲ±ŁŲ§Ł
Ł ŁŁŁ Ų¬ŁŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŲ§ ŁŁŲŖŁŁŁŲØŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁ
ŁŁŁ Ų£ŁŲ±ŁŲØŁŲ¹ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
ŁŲ§
Artinya, āWahai Saād, perbaikilah makananmu, niscaya doamu mustajab (dikabulkan). Demi Dzat yang menggenggam jiwa Muhammad, sesungguhnya seorang hamba yang melemparkan satu suap makanan haram ke dalam perutnya, maka tidak diterima amalnya selama 40 hari.ā (HR At-Thabrani).
Ketiga, Mejadi Sebab Diberi Keturunan Saleh Salehah
Berkaitan hal ini Wali Qutbul Ghauts, Syekh Abdul Qadir al-Jilani, dalam kitabnya al-Ghunyah menjelaskan:
Ų„Ų°ŁŲ§ ŲøŁŁŁŲ±ŁŲŖŁ Ų£ŁŁ
ŁŲ§Ų±ŁŲ§ŲŖŁ ŲŁŲØŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ±ŁŲ£ŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁŁŲµŁŁŁŁ ŲŗŁŲ°ŁŲ§Ų”ŁŁŁŲ§ Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŲ±ŁŲ§Ł
Ł ŁŁŲ§ŁŲ“ŁŁŲØŁŁŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŁŁŲ®ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŲÆŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų£ŁŲ³ŁŲ§Ų³Ł ŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŲ“ŁŁŁŁŲ·ŁŲ§ŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ Ų³ŁŲØŁŁŁŁŁ. ŁŁŲ§ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁŁ: Ų£ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁ ŲŁŁŁŁŁ Ų§ŁŲ²ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁŲÆŁŁŁŁ
Ł Ų¹ŁŁŁŁ Ų°ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲ®ŁŁŁŲµŁ ŁŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŲÆŁŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŁŁŲ·ŁŲ§ŁŁ ŁŁŁ Ų§ŁŲÆŁŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁ
ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ§Ų±Ł ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŁŁŲØŁŁŲ ŁŁŁ
ŁŲ¹Ł Ų°ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ®ŁŲ±ŁŲ¬Ł Ų§ŁŁŁŁŁŲÆŁ ŲµŁŲ§ŁŁŲŁŲ§ ŲØŁŲ§Ų±ŁŁŲ§ ŲØŁŲ£ŁŲØŁŁŁŁŁŁŁ Ų·ŁŲ§Ų¦ŁŲ¹ŁŲ§ ŁŁŲ±ŁŲØŁŁŁŁ. ŁŁŁŁŁ Ų°ŁŁŁŁŁ ŲØŁŲØŁŲ±ŁŁŁŲ©Ł ŲŖŁŲµŁŁŁŁŁŲ©Ł Ų§ŁŁŲŗŁŲ°ŁŲ§Ų”Ł
Artinya, āTatkala tampak tanda-tanda kehamilan wanita, hendaknya suami menjaga makanannya dari yang haram dan yang syubhat agar anaknnya dapat terbentuk atas fondasi dimana setan tidak dapat menjangkaunya. Alangkah baiknya jika kebiasaan menghindar dari makanan haram dan syubhat dimulai saat prosesi pernikahan dan terus berlangsung sampai kelahiran anak, agar suami itu, istri dan anak-anaknya nanti selamat dari godaan setan di dunia dan selamat dari neraka di akhirat kelak. Dengan melakukan hal tersebut, anak akan lahir sebagai anak yang salih, berbakti pada kedua orang tua dan taat kepada Tuhannya. Semua itu karena barokah menjaga makanan (dari yang haram dan syubhat).ā (Abdul Qadir al-Jilani, al-Ghunyah, [Beirut, DĆ¢rul Kutubil āIlmiyyah: 1997], juz I, halaman 103-104) .
Keempat, Menjernihkan Hati
Mengonsumsi makanan halal juga berfaedah menjernihkan hati. Kejernihan hati dapat melebur segala penyakit hati serta dapat memunculkan berbagai jawaban atas segala kegundahan yang sering dialami. Dalam hadits dijelaskan:
Ł
ŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŁŁŲ§ŁŁ Ų£ŁŲ±ŁŲØŁŲ¹ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁ
Ų§ŁŲ ŁŁŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲØŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŲ¬ŁŲ±ŁŁ ŁŁŁŁŲ§ŲØŁŁŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŲŁŁŁŁ
ŁŲ©Ł Ł
ŁŁŁ ŁŁŁŁŲØŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŲ§ŁŁŁŁ
Artinya, āBarangsiapa yang memakan makanan halal selama 40 Ā hari, maka Allah akan menerangkan hatinya dan akan mengalirkan sumber-sumber ilmu hikmah dari hatinya pada lisannya.ā (HR Abu Nuāaim)
Menurut Syekh Abdullah bin āAlawi al-Haddad, bagi orang yang telah cukup tasawufnya, menjernihkan hati membutuhkan tiga kebiasaan penting, yaitu (1) menyedikitkan makanan serta menjaga kehalalannya, (2) tidak berinteraksi dengan orang yang berambisi mengejar nafsu duniawi, dan (3) selalu ingat kematian agar tidak terlalu banyak berandai-andai. (Zain bin Smith, al-Manhajus SĆ¢wĆ®, halaman 561).
Kelima, Sebagai Obat dari Beragam Penyakit
Selain faedah yang bersifat bathiniyah, mengonsumsi makanan halal juga membawa faedah yang bersifat lahiriah dan dapat dirasakan oleh tubuh secara langsung, yakni sebagai obat dari beragam penyakit. Mengenai hal ini, salah satu sufi golongan tabiāin, Yunus bin Ubaid berkata:
ŁŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ¬ŁŲÆŁ ŲÆŁŲ±ŁŁŁŁ
ŁŲ§ Ł
ŁŁŁ ŲŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ“ŁŲŖŁŲ±ŁŁŁ ŲØŁŁŁ ŁŁŁ
ŁŲŁŲ§ ŁŁŁŁŲ·ŁŲŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲŁŁŁŲ²ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§. ŁŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų¹ŁŲ¬ŁŲ²Ł Ų§ŁŲ£ŁŲ·ŁŲØŁŲ§Ų”Ł Ų¹ŁŁŁ Ł
ŁŲÆŁŲ§ŁŁŲ§ŲŖŁŁŁ ŲÆŁŲ§ŁŁŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŲØŁŁŁ ŁŁŲ®ŁŁŁŲµŁ Ł
ŁŁŁ Ł
ŁŲ±ŁŲ¶ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŲŖŁŁŁ
Artinya, āKalau saja kami memiliki uang satu dirham dari yang halal, tentu akan kami belikan gandum yang akan kami tumbuk dan kami sajikan untuk kami. Setiap orang sakit yang dokter tidak mampu mengobatinya, maka kami obati dengan gandum yang kami dapatkan dari uang halal, lalu ia pun sembuh dari penyakitnya saat itu juga.ā (Abdul Wahab as-Syaārani, TanbĆ®hul MughtarrĆ®n, [Beirut, Darul Kutub al-āIlmiyyah: 2002], halaman 240).
Perkataan Yunus bin Ubaid di atas oleh Habib Zain bin Smith dikategorikan sebagai salah satu contoh nyata mengobati penyakit dengan mengonsumsi makanan halal. Faedah mengobati berbagai macam penyakit pun tidak terbatas pada gandum saja sebagaimana dalam contoh, tapi juga berlaku untuk semua makanan halal secara umum. Khususnya ketika diniati untuk berobat atas penyakit yang dialami oleh seseorang. (Zain bin Smith, al-Manhajus SĆ¢wĆ®, halaman 561).
Demikianlah 5 faedah mengonsumsi makanan halal. Dengan ini dapat kita pahami bahwa di balik perintah syariat mengonsumsi makanan halal, rupanya ada 5 faedah yang sangat sangat bermanfaat bagi jiwa dan raga. Sudah sepatutnya kita memperhatikan makanan dan minuman yang kita konsumsi sekiranya betul-betul halal dari aspek dzatiyah maupun dari aspek cara mendapatkannya. Jika menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terus-menerus, insyaallah akan mendatangkan beragam hikmah dan faedah yang dapat kita rasakan langsung dalam kehidupan kita. Wallahu aālam.
ā
Ustadz M. Ali Zainal Abidin, anggota Komisi Fatwa MUI Jawa Timur.
Terpopuler
1
Temui Menkum, KH Ali Masykur Musa Umumkan Keabsahan JATMAN 2024-2029
2
AS Kritik Aturan Sertifikasi Halal di Indonesia, Gus Yahya: Kami Punya Kepentingan Lindungi Masyarakat
3
Beasiswa Garuda Buka Kuliah Gratis di Luar Negeri Jenjang S1, Berikut Persyaratan dan Jadwalnya
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Amanah dan Kejujuran di Tengah Krisis Kepercayaan Publik
5
Khutbah Jumat: Kelola Harta dengan Bijak
6
Innalillahi, Mustasyar PBNU KH Ahmad Chozin Wafat dalam Usia 76 Tahun
Terkini
Lihat Semua