Misalnya, dalam beberapa hadits dijelaskan, ada beberapa amalan yang kalau dilakukan dengan penuh keikhlasan dan konsisten, maka pahala dari amalan tersebut setara dengan ibadah haji. Di antara amalan yang ganjarannya setara dengan ibadah haji dan umrah ialah sebagai berikut.
Pertama, shalat jamaah lima waktu di masjid dan shalat dhuha. Shalat berjamaah lebih utama dibanding shalat sendirian. Selain mendapatkan pahala dua puluh tujuh kali lipat, shalat berjamaah di masjid juga dilimpahkan pahala ibadah haji bila dilakukan terus-menerus. Sementara orang yang mengerjakan shalat dhuha di masjid dihadiahi pahala ibadah umrah.
Penjelasan ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Umamah bahwa Rasulullah berkata.
Artinya, “Siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk menunaikan shalat fardhu akan diberikan pahala ibadah haji. Sementara orang yang keluar rumah untuk mengerjakan shalat dhuha dan tidak ada tujuan lain selain itu, maka akan diberikan pahala umrah,” (HR Abu Daud).
Kedua, zikir setelah shalat shubuh berjamaah sampai terbit matahari, lalu shalat dua rakaat. Selain shalat lima waktu, orang yang berzikir setelah shalat shubuh juga diberikan pahala ibadah haji dan umrah. Syaratnya, dia harus tetap berzikir di masjid sampai terbit matahari, kemudian mengerjakan shalat sunnah dua rakaat.
Hal ini berdasarkan riwayat dari Anas bahwa Rasulullah berkata.
Artinya, "Siapa yang mengerjakan shalat subuh berjemaah, kemudian dia tetap duduk sambil dzikir sampai terbit matahari dan setelah itu mengerjakan shalat dua rakaat, maka akan diberikan pahala haji dan umrah,” (HR At-Tirmidzi).
Ali Mula Al-Qari dalam Mirqatul Mafatih menjelaskan, yang dimaksud zikir dalam hadits di atas tidak sebatas melafalkan kalimat zikir, tetapi juga termasuk thawaf bagi orang yang berada di masjidil haram, serta majelis ilmu dan agama.
Hal itu dilakukan sampai terbit matahari dan sekira matahari setinggi tombak, sekitar lima belas menit setelah terbitnya matahari, disunahkan shalat dua rakaat. Shalat dua rakaat itu dinamakan dengan shalat sunah isyraq.
Ketiga, pergi ke masjid untuk menuntut ilmu atau mencari kebaikan. Tidak hanya ibadah shalat yang mendapatkan pahala haji dan umrah, menuntut ilmu dan mengajar di masjid pun diberikan pahala ibadah haji. Sebagaimana penjelasan dari riwayat Abu Umamah bahwa Rasul berkata.
Artinya, “Siapa yang berangkat ke masjid hanya untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya, diberikan pahala seperti pahala ibadah haji yang sempurna hajinya,” (HR At-Thabarani).
Meskipun ketiga amalan di atas diberikan pahala ibadah haji dan umrah, bukan berarti orang yang mengerjakan amalan tersebut tidak diwajibkan haji dan umrah. Kewajiban haji dan umrah tetap berlaku bagi siapapun.
Pahala ketiga amalan di atas diserupakan dengan pahala ibadah haji dan umrah bertujuan untuk memotivasi (targhib) umat Islam untuk melakukannya. Wallahu a’lam. (Hengki Ferdiansyah)
Terpopuler
1
Kick Off Harlah Ke-102 NU Digelar di Surabaya
2
Pelantikan JATMAN 2025-2030 Digelar di Jakarta, Sehari Sebelum Puncak Harlah Ke-102 NU
3
Ustadz Maulana di PBNU: Saya Terharu dan Berasa Pulang ke Rumah
4
Respons Gus Yahya soal Wacana Pendanaan Makan Bergizi Gratis Melalui Zakat
5
Kebakaran di Los Angeles: Api Tak Kunjung Padam, 24 Orang Meninggal
6
Presiden Prabowo Sebut Jepang Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis di Indonesia
Terkini
Lihat Semua