Syarat Suci saat Tawaf dalam Ragam Pandangan Ulama
NU Online Ā· Kamis, 13 Juni 2024 | 23:45 WIB
Alhafiz Kurniawan
Penulis
Di antara hal yang sering mengganggu pikiran jamaah haji ketika tawaf adalah soal kesucian dari najis dan hadats baik kecil maupun hadats besar. Tentu saja ini sangat baik sehingga jamaah haji selalu menjaga kesucian baik dari hadats maupun najis.
Ā
Ulama berbeda pendapat perihal kesucian dari hadats dan najis saat tawaf. Imam An-Nawawi menjelaskan ragam pandangan ulama empat mazhab tentang kesucian dari hadats dan najis saat melaksanakan tawaf.
Ā
Ulama berbeda pendapat perihal status hukum kesucian, apakah ia masuk dalam syarat sah tawaf atau masuk wajib haji yang dapat dikompensasi dengan pembayaran dam?
Ā
ŁŁŲÆŁ Ų°ŁŁŁŲ±ŁŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁŁ Ł
ŁŲ°ŁŁŁŲØŁŁŁŲ§ Ų§Ų“ŁŲŖŁŲ±ŁŲ§Ų·Ł Ų§ŁŲ·ŁŁŁŁŲ§Ų±ŁŲ©Ł Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŲÆŁŲ«Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲ¬ŁŲ³Ł ŁŁŲØŁŁŁ ŁŁŲ§Ł Ł
ŁŲ§ŁŁŁŁ ŁŁŲŁŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ§ŁŁŲ±ŁŲÆŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų¬ŁŁ
ŁŁŁŁŲ±Ł Ų§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ
ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲŁŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŲØŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŁŁŲ°ŁŲ±Ł ŁŁŁ Ų·ŁŁŁŲ§Ų±ŁŲ©Ł Ų§ŁŁŲŁŲÆŁŲ«Ł Ų¹ŁŁŁ Ų¹ŁŲ§Ł
ŁŁŲ©Ł Ų§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ
ŁŲ§Ų”Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲ±ŁŲÆŁ Ų£ŁŲØŁŁ ŲŁŁŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŲ·ŁŁŁŁŲ§Ų±ŁŲ©Ł Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŲÆŁŲ«Ł ŁŁŲ§ŁŁŁŁŲ¬ŁŲ³Ł ŁŁŁŁŲ³ŁŲŖŁ ŲØŁŲ“ŁŲ±ŁŲ·Ł ŁŁŁŲ·ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁŁŁ Ų·ŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲ¬ŁŲ§Ų³ŁŲ©Ł Ų£ŁŁŁ Ł
ŁŲŁŲÆŁŲ«ŁŲ§ Ų£ŁŁŁ Ų¬ŁŁŁŲØŁŲ§ ŲµŁŲŁŁ Ų·ŁŁŁŲ§ŁŁŁŁ
Ā
Artinya, āKami telah menyebutkan, mazhab kami (Syafiāiyah) mensyaratkan suci dari
hadits dan najis [ketika tawaf]. Demikian juga pendapat Imam Malik. Al-Mawardi juga menghikayatkan demikian dari jumhur ulama. Demikian juga Ibnul Mundzir dari umumnya ulama tentang kesucian dari hadats. Imam Abu Hanifah ra berbeda sendiri. Ia berpendapat, āSuci dari hadats dan najis bukan syarat tawaf. Jadi, seandainya seseorang melakukan tawaf, sementara padanya terdapat najis, dalam keadaan hadats kecil, atau junub, maka tawafnya tetap sah,āā (An-Nawawi, Al-Majmu Syarhul Muhaddzab, [Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah: 2010 M], juz VIII, halaman 20).
Ā
Imam An-Nawawi melanjutkan diskusi para ulama perihal kategori suci. Apakah suci dari hadats kecil atau besar itu termasuk wajib haji? Artinya, kalau suci saat tawaf itu masuk wajib haji, maka mereka yang bertawaf dalam kondisi berhadats atau najis dan tidak mengulangnya maka akan terkena dam.
Ā
Ulama berbeda pendapat perihal kewajiban suci bagi orang yang tawaf, tetapi mereka bersepakat bahwa kesucian dari bukan bagian dari syarat sah tawaf. Dua hal ini harus dibedakan betul. Artinya, bisa saja seorang jamaah haji melakukan tawaf dalam kondisi hadats dan tetap sah tawafnya karena kesucian bukan syarat sah tawaf.
Ā
Ulama yang mewajibkan kesucian saat tawaf berpendapat, seorang jamaah melakukan tawaf dalam kondisi berhadats kecil wajib terkena dam seekor kambing. Tetapi jika hadats besar, maka ia terkena dam unta dan ia wajib mengulangi tawaf dalam kondisi suci selama masih stay di Makkah.
Ā
Terdapat dua riwayat pendapat dari Imam Ahmad:
Baca Juga
Saat Berhadats di Pertengahan Tawaf
- Riwayat pertama Imam Ahmad seperti pandangan mazhab Syafiāi perihal kesucian saat tawaf.
- Riwayat kedua Imam Ahmad menyebutkan, jika jamaah masih stay di Makkah, ia boleh mengulang tawafnya dalam kondisi suci. Tetapi jika sudah kembali ke Tanah Air, ia wajib menyempurnakannya dengan dam.
Adapun Imam Dawud berpendapat, kesucian saat tawaf adalah wajib. Jika ada jamaah yang melakukan tawaf dalam kondisi berhadats kecil, maka itu sudah memadai (sah) kecuali dalam kondisi haidh. Sementara Al-Manshuri, ulama pengikut Imam Dawud berpendapat, kesucian merupakan syarat tawaf, seperti pandangan mazhab Syafiāi.
Ā
Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam Syarah Sahih BukhariĀ menyebutkan bahwa perbedaan pendapat di kalangan ulama perihal kesucian saat tawaf berangkat dari perbedaan cara memahami hadits Sayyidatina Aisyah ra:
Ā
Ų§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁ Ł
ŁŲ§ ŁŁŁŁŲ¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŲ§Ų¬ŁŁ ŲŗŁŁŁŲ±Ł Ų£ŁŁŁ ŁŁŲ§ ŲŖŁŲ·ŁŁŁŁŁ ŲØŁŲ§ŁŁŲØŁŁŁŲŖŁ ŲŁŲŖŁŁŁ ŲŖŁŲ·ŁŁŁŁŁŲ±ŁŁ
Ā
Artinya, āRasulullah saw berkata kepada Aisyah ra yang sedang haidh ketika berhaji, āLakukanlah apa yang dilakukan jamaah haji lain selain tawaf di Kaābah sampai kamu suci,āā (HR Bukhari dan Muslim).
Ā
Al-Asqalani menerangkan bahwa dari hadits ini dapat dipahami bahwa hadats dapat merusak tawaf sehingga tawaf nanti dilakukan ketika seseorang dalam kondisi suci.
Ā
ŁŁŲ§ŁŁŲŁŲÆŁŁŲ«Ł ŲøŁŲ§ŁŁŲ±Ł ŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŲ§Ų¦ŁŲ¶Ł Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŲ·ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŲŁŲŖŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁŲ·ŁŲ¹Ł ŲÆŁŁ
ŁŁŁŲ§ ŁŁŲŖŁŲŗŁŲŖŁŲ³ŁŁŁ ŁŁŲ£ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¹ŁŲØŁŲ§ŲÆŁŲ§ŲŖŁ ŁŁŁŁŲŖŁŲ¶ŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ³ŁŲ§ŲÆŁ ŁŁŲ°ŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲŖŁŲ¶ŁŁ ŲØŁŲ·ŁŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŲ·ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁ ŁŁŲ¹ŁŁŁŲŖŁŁŁ ŁŁŁŁŁ Ł
ŁŲ¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲŁŲ§Ų¦ŁŲ¶Ł Ų§ŁŁŲ¬ŁŁŁŲØ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲŁŲÆŁŲ« ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ¬ŁŁ
ŁŁŁŁŲ±Ł ŁŁŲ°ŁŁŁŲØŁ Ų¬ŁŁ
ŁŲ¹Ł Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁŁ Ų„ŁŁŁŁ Ų¹ŁŲÆŁŁ
Ł Ų§ŁŁŲ§Ų“ŁŲŖŁŲ±ŁŲ§Ų·Ł ŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŲØŁŁŁ Ų£ŁŲØŁŁ Ų“ŁŁŁŲØŁŲ©Ł: ŲŁŲÆŁŁŲ«ŁŁŁŲ§ ŲŗŁŁŁŲÆŁŲ±ŁŲ ŲŁŲÆŁŁŲ«ŁŁŁŲ§ Ų“ŁŲ¹ŁŲØŁŲ©Ł Ų³ŁŲ£ŁŁŁŲŖŁ Ų§ŁŁŲŁŁŁŁ
ŁŲ ŁŁŲŁŁ
ŁŁŲ§ŲÆŁŲ§Ų ŁŁŁ
ŁŁŁŲµŁŁŲ±ŁŲ§Ų ŁŁŲ³ŁŁŁŁŁŁ
ŁŲ§ŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŲ¬ŁŁŁ ŁŁŲ·ŁŁŁŁ ŲØŁŲ§ŁŁŲØŁŁŁŲŖŁ Ų¹ŁŁŁŁ ŲŗŁŁŁŲ±Ł Ų·ŁŁŁŲ§Ų±ŁŲ©Ł ŁŁŁŁŁ
Ł ŁŁŲ±ŁŁŁŲ§ ŲØŁŁŁ ŲØŁŲ£ŁŲ³ŁŲ§. ŁŁŲ±ŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų¹ŁŲ·ŁŲ§Ų”Ł: Ų„ŁŲ°ŁŲ§ Ų·ŁŲ§ŁŁŲŖŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ±ŁŲ£ŁŲ©Ł Ų«ŁŁŁŲ§Ų«ŁŲ©Ł Ų£ŁŲ·ŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲµŁŲ§Ų¹ŁŲÆŁŲ§ Ų«ŁŁ
ŁŁ ŲŁŲ§Ų¶ŁŲŖŁ Ų£ŁŲ¬ŁŲ²ŁŲ£Ł Ų¹ŁŁŁŁŁŲ§
Ā
Artinya, āHadits ini jelas tentang larangan perempuan haidh untuk tawaf sampai darahnya terhenti dan ia mandi karena kaidah larangan dalam ibadah berkonsekuensi kerusakan (ibadah). Artinya larangan ini menuntut batalnya tawaf seandainya perempuan haidh tetap melakukan tawaf. Semakna dengan perempuan haidh ialah (status tawaf) orang junub dan berhadats kecil. Ini pandangan jumhur ulama.
Ā
Tetapi sekelompok ulama Kufah tidak menganggap suci sebagai syarat tawaf. Ibnu Abi Syaibah meriwayatkan dari Ghundar, dari Syuābah, āAku bertanya pada Imam Hakam, Hammad, Manshur, dan Sulaiman tentang jamaah yang bertawaf tanpa bersuci. Mereka tidak menganggapnya masalah.ā Diriwayatkan dari Imam Atha ra, āJika seorang perempuan bertawaf 3 kali atau lebih putaran, lalu datang haidh, maka tawafnya memadai (sah).āā (Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Bari bi Syarhi Shahihil Bukhari, [Kairo, Darul Hadits: 2004 M/1424 H], juz III, halaman 571-572).
Ā
ImamĀ Syamsuddin Muhammad Ar-Ramli memberikan catatan tambahan atas keterangan Majmuk karya Imam Nawawi, āHanya Imam Abu Hanifah sendiri yang berpendapat bahwa kesucian bukan syarat sah tawaf. Sementara ulama pengikutnya berbeda pendapat perihal wajib suci dan wajib dam jika seorang jamaah melakukan tawaf dalam kondisi hadats.ā
Ā
Menurut Ar-Ramli, sejatinya mereka tidak sendiri. Mereka hanya sendiri di tengah tiga mazhab lainnya. Tetapi sebenarnya, satu riwayat Imam Ahmad menyebutkan bahwa kesucian saat tawaf merupakan wajib haji yang dapat diganti dengan dam. Demikian juga riwayat ulama-ulama bermazhab Maliki yang memiliki pendapat serupa riwayat pendapat Imam Ahmad.
Ā
ŁŁŲØŁŲŁŲ«Ł ŲØŁŲ¹ŁŲ¶ŁŁŁŁ
Ł Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų„ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲŖŁ Ų“ŁŲ§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŲ©Ł ŲŖŁŁŁŁŁŁŲÆŁ Ų§ŁŁŲ„ŁŁ
ŁŲ§Ł
Ł Ų£ŁŲØŁŲ§ ŲŁŁŁŁŁŁŲ©Ł Ų£ŁŁŁ Ų£ŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų„ŲŁŲÆŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŁŁŲ§ŁŁŲŖŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŲÆŁŁŁ ŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ ŲŖŁŁŁŲ¬ŁŁ
Ł ŁŁŲŖŁŲ·ŁŁŁŁ ŲØŁŲ§ŁŁŲØŁŁŁŲŖŁ ŁŁŁŁŁŁŲ²ŁŁ
ŁŁŁŲ§ ŲØŁŲÆŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲŖŁŲ£ŁŲ«ŁŁ
Ł ŲØŁŲÆŁŲ®ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŲ¬ŁŲÆŁ ŲŁŲ§Ų¦ŁŲ¶ŁŲ§Ų ŁŁŁŁŲ¬ŁŲ²ŁŁŁŁŲ§ ŁŁŲ°ŁŲ§ Ų§ŁŲ·ŁŁŁŁŲ§ŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲ¶Ł ŁŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŁ ŲØŁŁŁŲ§Ų¦ŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ„ŁŲŁŲ±ŁŲ§Ł
Ł Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ“ŁŁŁŁŲ©Ł
Ā
Artinya, āSebagian ulama membahas, kalau ada perempuan haidh bermazhab Syafiāi yang bertaklid kepada Imam Abu Hanifah atau Imam Ahmad pada salah satu dari dua riwayatnya perihal masuk [ke Masjidil Haram] dan bertawaf di Kaābah, maka ia wajib menyembelih dam unta dan berdosa karena masuk masjid dalam keadaan haidh, tetapi tawaf rukunnya tetap memadai [sah] karena kesulitan bila terlalu lama dalam status ihram,ā (Syamsuddin Muhammad Ar-Ramli, Nihayatul Muhtaj ila Syarhil Minhaj, [Beirut, Darul Fikr: 2009 M/1429-1430 H], juz III, halaman 366).
Ā
Sementara Imam Abu Hanifah berpegangan pada Surat Al-Haji ayat 29:
Ā
ŁŁŁŁŁŁŲ·ŁŁŁŁŁŁŁŁŲ§Ū ŲØŁŁ±ŁŁŲØŁŁŁŲŖŁ Ł±ŁŁŲ¹ŁŲŖŁŁŁŁ
Ā
Artinya, āHendaklah mereka tawaf di Baitullah yang tua sejarahnya,ā (Surat Al-Hajj ayat 29).
Ā
Pada ayat ini, Allah memerintahkan secara mutlak tawaf tanpa mensyaratkan suci di dalamnya. Dengan demikian, orang boleh tawaf dalam kondisi tidak suci dari hadats.
Ā
Senada dengan Ar-Ramli, Syekh As-Syarqawi mengatakan bahwa jamaah haji perempuan yang bermazhab Syafiāi dapat bertaqlid kepada mazhab Abu Hanifah perihal suci yang hanya wajib haji dalam tawaf sehingga aktivitas tawafnya dalam kondisi haidĀ tetap sah meski dia akan terkena dam.
Ā
Ā
ŁŁŲØŁŲŁŲ«Ł ŲØŁŲ¹ŁŲ¶ŁŁŁŁ
Ł Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų„ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲŖŁ Ų“ŁŲ§ŁŁŲ¹ŁŁŁŁŲ©Ł ŲŖŁŁŁŁŁŁŲÆŁ Ų§ŁŁŲ„ŁŁ
ŁŲ§Ł
Ł Ų£ŁŲØŁŲ§ ŲŁŁŁŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲ„ŁŁŁ Ų§ŁŲ·ŁŁŁŁŲ§Ų±ŁŲ©Ł Ų¹ŁŁŁŲÆŁŁŁ ŁŁŲ§Ų¬ŁŲØŁŲ©Ł ŁŁŁ Ų§ŁŲ·ŁŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŁŲ³ŁŲŖŁ Ų“ŁŲ±ŁŲ·ŁŲ§ ŁŁŲ„ŁŲ°ŁŲ§ ŁŁŲ¹ŁŁŁŲŖŁŁŁ ŲµŁŲŁŁ Ł
ŁŲ¹Ł ŁŁŲ¬ŁŁŁŲØŁ ŲØŁŲÆŁŁŁŲ©Ł Ų¹ŁŁŁŁ ŁŁŲŁŁŁ ŲŁŲ§Ų¦ŁŲ¶Ł ŁŁŲ“ŁŲ§Ų©Ł Ų¹ŁŁŁŁ Ł
ŁŲŁŲÆŁŲ«Ł ŁŁŁŁŁ ŲØŁŲ¬ŁŁŁŲ§ŲØŁŲ©Ł Ų£ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ„ŁŁ
ŁŲ§Ł
Ł Ų£ŁŲŁŁ
ŁŲÆŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų„ŲŁŲÆŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŁŁŲ§ŁŁŲŖŁŁŁŁŁ Ų¹ŁŁŁŁŁ ŁŁŁ Ų£ŁŁŁŁŁŁŲ§ ŲŖŁŁŁŲ¬ŁŁ
Ł ŁŁŲŖŁŲ·ŁŁŁŁ ŲØŁŲ§ŁŁŲØŁŁŁŲŖŁ ŁŁŁŁŁŁŲ²ŁŁ
ŁŁŁŲ§ ŲØŁŲÆŁŁŁŲ©Ł ŁŁŲŖŁŲ£ŁŲ«ŁŁ
Ł ŲØŁŲÆŁŲ®ŁŁŁŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ³ŁŲ¬ŁŲÆŁ ŲŁŲ§Ų¦ŁŲ¶ŁŲ§Ų ŁŁŁŁŲ¬ŁŲ²ŁŲ¦ŁŁŁŲ§ ŁŁŲ°ŁŲ§ Ų§ŁŲ·ŁŁŁŁŲ§ŁŁ Ų¹ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŲ±ŁŲ¶Ł ŁŁŁ
ŁŲ§ ŁŁŁ ŲØŁŁŁŲ§Ų¦ŁŁŁŲ§ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ„ŁŲŁŲ±ŁŲ§Ł
Ł Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŁŁ
ŁŲ“ŁŁŁŁŲ©Ł
Ā
Artinya, āSebagian ulama membahas, kalau ada perempuan haidĀ bermazhab Syafiāi bertaqlid kepada Imam Abu Hanifah karena suci menurutnya hanya wajib, bukan syarat dalam tawaf, - kalau ia juga bertawaf -, maka sah tawafnya dengan wajib dam unta bagi perempuan haid, dam kambing bagi jamaah tawaf yang berhadats meski dengan junub; atau kepada Imam Ahmad pada salah satu dari dua riwayatnya perihal masuk [ke Masjidil Haram] dan bertawaf di Kaābah, maka ia wajib menyembelih dam unta dan berdosa karena masuk masjid dalam keadaan haid, tetapi tawaf rukunnya tetap memadai [sah] karena kesulitan bila terlalu lama dalam status ihram,ā (Abdullah bin Hijazi As-Syarqawi, Hasyiyatus SyarqawiĀ 'ala Tuhfatit Thullab, [Beirut, Darul Fikr: 2006 M/1426-1427 H], juz I, halaman 461).
Ā
Demikian keterangan yang dapat kami sampaikan. Semoga dapat diterima dengan baik. Wallahu aālam.
Ā
Ustadz Alhafiz Kurniawan, Redaktur Keislaman NU Online, Wakil Sekretaris LBM PBNU
Terpopuler
1
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
2
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
3
Rekening Bank Tak Aktif 3 Bulan Terancam Diblokir, PPATK Klaim untuk Lindungi Masyarakat
4
Hadapi Tantangan Global, KH Said Aqil Siroj Tegaskan Khazanah Pesantren Perlu Diaktualisasikan dengan Baik
5
Israel Tarik Kapal Bantuan Handala Menuju Gaza ke Pelabuhan Ashdod
6
Advokat: PT Garuda dan Pertamina adalah Contoh Buruk Jika Wamen Boleh Rangkap Jabatan
Terkini
Lihat Semua