Syariah

Penjelasan Syekh Alawi al-Maliki tentang Amalan di Malam Nisfu Sya'ban

NU Online  Ā·  Selasa, 2 Juni 2015 | 06:50 WIB

Sebagaimana biasanya pada malam Nisfu sya'ban, banyak kita temui di beberapa masjid masyarakat Nusantara selepas shalat maghrib berjamaah, mereka bersama-sama membaca Al-Qur'an surat Yasin 3 kali, lalu berdoa dengan doa nisfu sya'ban dengan harapan agar hajatnya dikabulkan oleh Allah dan kebaikan dunia akhirat. <>

Amalan seperti itu tidaklah diharamkan dalam agama, karena masuk dalam kategori bertawsshul dengan amal salih. Sebagaimana dijelaskan oleh Sayyid Muhammad bin Alawi al Maliki al Hasani rahimahullah dalam kitabnya yg khusus membahas tntang bulan Sya'ban berjudul " Syahru Sya'ban Maadza Fiiha ", Beliau mengatakan: Membaca surah yasin dengan niat meminta kebaikan dunia dan akhirat atau membaca al quran seluruhnya sampai khatam semua itu tidak diharamkan juga tidak dilarang.

Ada sebagian kalangan yang menganggap bahwa amalan seperti itu adalah haram, dilarang. Mereka mengatakan: Orang-orang awam apa yg mereka lakukan mulai dari membaca surah yasin 3 kali, satu kali agar niat panjang umur disertai kemampuan untuk taat. Kedua kali dengan niat agar dijaga dari keburukan dan dilapangkan rezekinya, ketiga kali dengan niat agar hati menjadi tenang tentram dan husnul khatimah. Kemudian melakukan shalat hajat disela sela doa.

Dikatakan bahwa semua itu adalah tidak ada dasarnya dan tidak sah shalat kecuali dengan niat ikhlas kepada Allah bukan semata mata tujuan tertentu.

Maka aku menjawab: sesungguhnya tuduhan seperti ini dengan sendirinya bathil (tidak benar). Dugaan seperti ini akan menutupi karunia Allah dan rahmatnya.

Dan yang benar adalah amalan seperti ini tidaklah di larang sama sekali selamanya. Mulai dari membaca Al-Quran, wirid-wirid zikir, doa-doa untuk tujuan bersifat duniawiah atau permintaan setiap orang, hajat-hajat, dan cita-cita setelah mengikhlaskan niat kepada Allah pada semua itu. Maka adapun syaratnya adalah Ikhlasnya niat melakukan karena Allah SWT. Dan niat ini memang dituntut di segala ibadah dan perbuatan mulai dari shalat, zakat, haji, berjihad, berdoa, dan membaca al quran. Maka sahnya amal harus dibarengi niat ikhlas kepada Allah SWT. Dan ini memang dituntut tidak dikhilafkan didalamnya. Bahkan jika suatu amalan tidak dibarengi ikhlas karena Allah maka ia tertolak sebagaimana firman Allah :

ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų£ŁŁ…ŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ł„ŁŁŠŁŽŲ¹Ł’ŲØŁŲÆŁŁˆŲ§ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡ŁŽ Ł…ŁŲ®Ł’Ł„ŁŲµŁŁŠŁ†ŁŽ Ł„ŁŽŁ‡Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŁŠŁ† ... Ų§Ł„Ų¢ŁŠŲ©

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama. (QS. Al bayyinah : 5)

Akan tetapi tidak ada yang melarang seseorang menambahkan pada amalnya beserta niat ikhlas kepada Allah juga permintaan-permintaan atau hajat-hajatnya yang bersifat agama dan duniawiah, materi ataupun tidak materi, yang tampak ataupun yang bathin. Dan siapa saja yg membaca surah Yasin atau lainnya dari surah-surah al quran lillah ta'aala mengharap keberkahan di dalam umurnya, keberkahan didalam hartanya, keberkahan didalam sehatnya, maka sesungguhnya semua itu tidak berdosa baginya melakukannya. Karena ia menempuh jalan kebaikan dengan syarat tidak meyakini amalan tersebut secara khusus disyariatkan. Maka ia membaca surah Yasin tiga 3 kali, 30 kali atau 300 kali, bahkan ia membaca Al-Quran sampai khatampun ikhlas karna Allah SWT. Serta mengharap hajatnya dikabulkan, keinginannya ditunaikan, kesusahannya dihilangkan, penyakitnya disembuhkan dan hutang-hutangnya dilunaskan.

Maka apa semua itu pantas dianggap berdosa sedangkan Allah menyukai hamba yang meminta-minta kepadanya segala sesuatu? Maka ia hadapkan kepada Allah dengan bacaan surah yasin atau sholawat kepada nabi SAW. Tidaklah itu melainkan hanya sebagai perantara dalam bertawassul dengan Amal amal saleh. Dan tiada seorangpun dari umat islam yang mengkhilafkan tawassul dengan amal saleh. Maka siapa saja yang ia berpuasa, sembahyang atau membaca Al-Qur’an dan bershodaqoh maka sesungguhnya ia bertawasshul dengan shalatnya, puasanya, bacaanya dan sedekahnya. Bahkan ia lebih diaharapkan dikabulakan.

Sebagaimana dalam hadits Sahih, hadits yang menceritakan tiga orang yang terjebak didalam Gua. Lalu satu orang bertawashul dengan perbuatan baiknya dengan orang tua, yang kedua bertwashul dengan menjauhi perbuatan buruk, dan yang ketiga bertwashul dengan amanahnya dengan menjaga harta orang lain dan menunaikannya dengan sempurna. Kemudian Allah mengabulkan doa mereka sehingga mereka terbeaskan dari gua tersebut. Inilah satu macam dari Tawassul yang mana oleh ibnu Taimiyah dijelaskan secara rinci dalam kitabnya " Qaa'idah jaliilah fit tawassul wal wasiilah ".

Dengan ini jelas sudah amalan nisfu sya'ban termasuk amalan yang dibolehkan bahkan dianjurkan dalam agama, bertawassul dengan amal-amal saleh.

Adapun doa yang biasanya dibaca dalam nisfu sya'ban setelah membacan Yasin 3 kali yaitu:

بسم الله الرحمن Ų§Ł„Ų±Ų­ŁŠŁ… ŁˆŲµŁ„Ł‰ الله على Ų³ŁŠŲÆŁ†Ų§ Ł…Ų­Ł…ŲÆ ŁˆŲ¹Ł„Ł‰ آله ŁˆŲµŲ­ŲØŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł…
أللهم يا Ų°Ų§ المن ŁˆŁ„Ų§ ŁŠŁ…Ł† Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ يا Ų°Ų§ الجلال ŁˆŲ§Ł„Ų„ŁƒŲ±Ų§Ł… يا Ų°Ų§ Ų§Ł„Ų·ŁˆŁ„ ŁˆŲ§Ł„Ų„Ł†Ų¹Ų§Ł… لا ؄له ؄لا الله أنت ظهر Ų§Ł„Ł„Ų§Ų¬Ų¦ŁŠŁ† ، وجار Ų§Ł„Ł…Ų³ŲŖŲ¬ŁŠŲ±ŁŠŁ† ŁˆŁ…Ų£Ł…Ł† Ų§Ł„Ų®Ų§Ų¦ŁŁŠŁ† . أللهم ؄ن ŁƒŁ†ŲŖ ŁƒŲŖŲØŲŖŁ†ŁŠ Ų¹Ł†ŲÆŁƒ ( في أم Ų§Ł„ŁƒŲŖŲ§ŲØ ) Ų“Ł‚ŁŠŲ§ أو محرما أو Ł…Ų·Ų±ŁˆŲÆŲ§ أو مقترا Ų¹Ł„ŁŠ في الرزق فامح
أللهم ŲØŁŲ¶Ł„Łƒ Ų“Ł‚Ų§ŁˆŲŖŁŠ ŁˆŲ­Ų±Ł…Ų§Ł†ŁŠ وطردي ŁˆŲ„Ł‚ŲŖŲ§Ų± Ų±Ų²Ł‚ŁŠ ŁˆŲ£Ų«ŲØŲŖŁ†ŁŠ Ų¹Ł†ŲÆŁƒ غي أم Ų§Ł„ŁƒŲŖŲ§ŲØ سعيدا Ł…Ų±Ų²ŁˆŁ‚Ų§ Ł…ŁˆŁŁ‚Ų§ Ł„Ł„Ų®ŁŠŲ±Ų§ŲŖ ŁŲ„Ł†Łƒ قلت ŁˆŁ‚ŁˆŁ„Łƒ الحق في كتابك المنزل على لسان Ł†ŲØŁŠŁƒ المرسل : ŁŠŁ…Ų­Łˆ الله Ł…Ų§ يؓاؔ ويثبت عنده أم Ų§Ł„ŁƒŲŖŲ§ŲØ (سورة الرعد : 39). Ų„Ł„Ł‡ŁŠ ŲØŲ§Ł„ŲŖŲ¬Ł„ŁŠ الأعظم في Ł„ŁŠŁ„Ų© النصف من ؓهر ؓعبان Ų§Ł„Ł…ŁƒŲ±Ł… Ų§Ł„ŲŖŁŠ ŁŠŁŲ±Ł‚ ŁŁŠŁ‡Ų§ ŁƒŁ„ أمر Ų­ŁƒŁŠŁ… ŁˆŁŠŲØŲ±Ł… . Ų£Ų³Ų£Ł„Łƒ أن تكؓف عنا من البلاؔ Ł…Ų§ نعلم ŁˆŁ…Ų§ لا نعلم ŁˆŁ…Ų§ أنت به أعلم Ų„Ł†Łƒ أنت الأعز Ų§Ł„Ų£ŁƒŲ±Ł… . ŁˆŲµŁ„Ł‰ الله تعالى على Ų³ŁŠŲÆŁ†Ų§ Ł…Ų­Ł…ŲÆ ŁˆŲ¹Ł„Ł‰ أله ŁˆŲµŲ­ŲØŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł…

Doa ini oleh sayyid Alawi al Maliki telah ditunjukkan kepada para masyaayikh guru-guru beliau dari ulama hadits dan fiqih, mereka semua memastikannya dan membenarkannya. Dalam hadits pun doa ini ditemukan dalam hadits mauquf. dalam kitab al Mushannaf libni abi Syaibah dan ibnu abu dunya dalam ad du'a :

Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł بْنِ Ł…ŁŽŲ³Ł’Ų¹ŁŁˆŲÆŁ ، Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ : Ł…ŁŽŲ§ ŲÆŁŽŲ¹ŁŽŲ§ Ł‚ŁŽŲ·Ł‘Ł Ų¹ŁŽŲØŁ’ŲÆŁŒ ŲØŁŁ‡ŁŽŲ°ŁŁ‡Ł Ų§Ł„ŲÆŁ‘ŁŽŲ¹ŁŽŁˆŁŽŲ§ŲŖŁ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ³Ł‘ŁŽŲ¹ŁŽ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł فِي Ł…ŁŽŲ¹ŁŁŠŲ“ŁŽŲŖŁŁ‡Ł : " ŁŠŁŽŲ§ Ų°ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŽŁ†Ł‘Ł ، ŁŁŽŁ„ŁŽŲ§ ŁŠŁŁ…ŁŽŁ†Ł‘ŁŽ Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŽ , ŁŠŁŽŲ§ Ų°ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ł’Ų¬ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų„ŁŁƒŁ’Ų±ŁŽŲ§Ł…Ł ، ŁŠŁŽŲ§ Ų°ŁŽŲ§ Ų§Ł„Ų·Ł‘ŁŽŁˆŁ’Ł„Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł’Ų„ŁŁ†Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł…Ł ، Ł„ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŁ†Ł’ŲŖŁŽ , ŲøŁŽŁ‡Ł’Ų±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŲ§Ų¬ŁŲ¦ŁŁŠŁ†ŁŽ ŁˆŁŽŲ¬ŁŽŲ§Ų±Ł Ų§Ł„Ł’Ł…ŁŲ³Ł’ŲŖŁŽŲ¬ŁŁŠŲ±ŁŁŠŁ†ŁŽ ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ£Ł’Ł…ŁŽŁ†Ł Ų§Ł„Ł’Ų®ŁŽŲ§Ų¦ŁŁŁŁŠŁ†ŁŽ , ؄ِنْ ŁƒŁŁ†Ł’ŲŖŁŽ ŁƒŁŽŲŖŁŽŲØŁ’ŲŖŁ†ŁŁŠ Ų¹ŁŁ†Ł’ŲÆŁŽŁƒŁŽ فِي Ų£ŁŁ…Ł‘Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŲŖŁŽŲ§ŲØŁ Ų“ŁŽŁ‚ŁŁŠŁ‘Ł‹Ų§ ŁŁŽŲ§Ł…Ł’Ų­Ł Ų¹ŁŽŁ†Ł‘ŁŁŠ Ų§Ų³Ł’Ł…ŁŽ Ų§Ł„Ų“Ł‘ŁŽŁ‚ŁŽŲ§Ų”Ł , ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲ«Ł’ŲØŁŲŖŁ’Ł†ŁŁŠ Ų¹ŁŁ†Ł’ŲÆŁŽŁƒŁŽ Ų³ŁŽŲ¹ŁŁŠŲÆŁ‹Ų§ Ł…ŁŁˆŁŽŁŁ‘ŁŽŁ‚Ł‹Ų§ Ł„ŁŁ„Ł’Ų®ŁŽŁŠŁ’Ų±Ł ŁŁŽŲ„ŁŁ†Ł‘ŁŽŁƒŁŽ ŲŖŁŽŁ‚ŁŁˆŁ„Ł فِي ŁƒŁŲŖŁŽŲ§ŲØŁŁƒŁŽ ŁŠŁŽŁ…Ł’Ų­ŁŁˆ Ų§Ł„Ł„Ł‘ŁŽŁ‡Ł Ł…ŁŽŲ§ ŁŠŁŽŲ“ŁŽŲ§Ų”Ł ŁˆŁŽŁŠŁŲ«Ł’ŲØŁŲŖŁ ŁˆŁŽŲ¹ŁŁ†Ł’ŲÆŁŽŁ‡Ł Ų£ŁŁ…Ł‘Ł Ų§Ł„Ł’ŁƒŁŲŖŁŽŲ§ŲØŁ سورة الرعد آية 39

Inilah keyakinan kita, manhaj Ahlussunah wal jamaah. Semoga manfaat, Wallahu a'lam bishowwab.

Ā 

Muhammad Iqbal Mansyuri, warga PCINU Maroko