Syariah

Doa Perpisahan di Makam Rasulullah

NU Online  Ā·  Senin, 22 Juli 2019 | 10:15 WIB

Jamaah haji dan umrah asal Indonesia dan mereka yang datang dari pelbagai penjuru dunia akan kembali ke tanah air masing-masing. Mereka yang ingin meninggalkan tanah suci disarankan untuk menziarahi makam Rasulullah SAW.

Ziarah makam Rasulullah SAW sebelum meninggalkan tanah suci merupakan ibadah sejenis haji wada (perpisahan). Pada ziarah makam terakhir ini kita dianjurkan untuk membaca doa perpisahan sebagaimana disarankan oleh Syekh M Nawawi Banten berikut ini:

Ų§Ł„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡ŁŁ…ŁŽŁ‘ Ł„ŁŽŲ§ ŲŖŁŽŲ¬Ł’Ų¹ŁŽŁ„Ł’ Ł‡ŁŽŲ°ŁŽŲ§ Ų¢Ų®ŁŲ±ŁŽ Ų§Ł„Ų¹ŁŽŁ‡Ł’ŲÆŁ ŲØŁŽŁŠŁ’Ł†ŁŁŠ ŁˆŁŽŲØŁŽŁŠŁ’Ł†ŁŽ Ł…ŁŽŲ³Ł’Ų¬ŁŲÆŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ­ŁŽŲ±ŁŽŁ…ŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ³ŁŁ‘Ų±Ł’ Ł„ŁŁŠŁŽ Ų§Ł„Ų¹ŁŽŁˆŁ’ŲÆŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų²ŁŁŠŁŽŲ§Ų±ŁŽŲŖŁŁ‡Ł ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų¹ŁŁƒŁŁˆŁ’ŁŁŽ فِي Ų­ŁŽŲ¶Ł’Ų±ŁŽŲŖŁŁ‡Ł Ų³ŁŽŲØŁŁŠŁ’Ł„Ł‹Ų§ Ų³ŁŽŁ‡Ł’Ł„Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŲ§Ų±Ł’Ų²ŁŁ‚Ł’Ł†ŁŁŠŁŽ Ų§Ł„Ų¹ŁŽŁŁ’ŁˆŁŽ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų¹ŁŽŲ§ŁŁŁŠŁŽŲ©ŁŽ فِي Ų§Ł„ŲÆŁŁ‘Ł†Ł’ŁŠŁŽŲ§ ŁˆŁŽŲ§Ł„Ų¢Ų®ŁŲ±ŁŽŲ©Ł ŁˆŁŽŲ±ŁŲÆŁŽŁ‘Ł†ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‰ Ų£ŁŽŁ‡Ł’Ł„ŁŁ†ŁŽŲ§ Ų³ŁŽŲ§Ł„ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ ŲŗŁŽŲ§Ł†ŁŁ…ŁŁŠŁ’Ł†ŁŽ

Allāhumma lā tajā€˜al ākhiral ā€˜ahdi baynÄ« wa bayna masjidihÄ« wa haramihÄ«. Wa yassir liyal ā€˜awda ilā ziyāratihÄ«, wal ā€˜ukÅ«fa fÄ« hadhratihÄ« sabÄ«lan sahlan. Warzuqniyal ā€˜afwa wal ā€˜Äfiyata fid duniya wal ākhirah. Wa ruddanā ilā ahlinā sālimÄ«na ghānimÄ«n.

Artinya, ā€œYa Allah, jangan jadikan ini akhir kesempatan pertemuanku dan masjid serta tanah haramnya (Nabi Muhammad SAW). Mudahkanlah aku untuk berziarah kembali dan beribadah (kepada-Mu) di hadapannya dengan mudah dan ringan. Anugerahkanlah aku ampunan dan afiat di dunia dan akhirat. Dan kembalikanlah kami ke pangkuan keluarga dalam keadan selamat dan meraih banyak pahala,ā€ (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Bandung, Al-Maarif: tanpa tahun], halaman 221).

Doa perpisahan di makam Rasulullah ini dibaca dengan harapan suatu saat lagi kita dapat kembali menziarahi makam mulia beliau. Doa perpisahan ini dibaca setelah kita mengamalkan adab ziarah di makam Rasulullah SAW.
Ā 
Adapun perihal keutamaan ziarah makam Rasulullah disebutkan oleh Syekh Sayid Bakri bin Sayid M Syatho Dimyathi dalam Iā€˜anatut Thalibin mengatakan:

قال بعضهم: ŁˆŁ„Ų²Ų§Ų¦Ų± قبر Ų§Ł„Ł†ŲØŁŠ صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł… Ų¹Ų“Ų± ŁƒŲ±Ų§Ł…Ų§ŲŖ. ؄حداهن ŁŠŲ¹Ų·Ł‰ أرفع المراتب. Ų§Ł„Ų«Ų§Ł†ŁŠŲ© ŁŠŲØŁ„Ųŗ أسنى المطالب. الثالثة قضاؔ المآرب. الرابعة ŲØŲ°Ł„ Ų§Ł„Ł…ŁˆŲ§Ł‡ŲØ. الخامسة الأمن من المعاطب. السادسة Ų§Ł„ŲŖŲ·Ł‡ŁŠŲ± من Ų§Ł„Ł…Ų¹Ų§ŁŠŲØ. السابعة ŲŖŲ³Ł‡ŁŠŁ„ المصاعب. الثامنة كفاية Ų§Ł„Ł†ŁˆŲ§Ų¦ŲØ. التاسعة Ų­Ų³ Ų§Ł„Ų¹ŁˆŲ§Ł‚ŲØ. العاؓرة Ų±Ų­Ł…Ų© Ų±ŲØ المؓارق ŁˆŲ§Ł„Ł…ŲŗŲ§Ų±ŲØ

Artinya, ā€œSebagian ulama mengatakan bahwa orang yang menziarahi makam Rasulullah SAW berhak menerima 10 kehormatan dari Allah SWT. Pertama, akan diberikan derajat tertinggi di sisi Allah. Kedua, akan disampaikan pada cita-cita tertinggi. Ketiga, akan dipenuhi kebutuhannya. Keempat, akan diberikan banyak anugerah-Nya. Kelima, akan diselamatkan dari bencana. Keenam, akan dilindungi dari aib. Ketujuh, akan dimudahkan dalam kesulitan. Kedelapan, akan diringankan bebanmya dalam musibah. Kesembilan, dapat merasakan apa yang akan terjadi. Kesepuluh, akan mendapat limpahan rahmat Allah SWT.ā€

Adapun jamaah haji atau umrah yang mendapatkan amanat titip salam dari keluarga, kerabat, atau sahabat mereka, harus menyampaikan salam tersebut di makam Rasulullah. Jamaah haji atau jamaah umrah yang mendapatkan amanat tersebut dapat menggunakan lafal berikut ini:

Ų§Ł„Ų³ŁŽŁ„ŁŽŲ§Ł…Ł Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŽ ŁŠŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲ³ŁŁˆŁ„ŁŽ اللهِ مِنْ ŁŁŁ„ŁŽŲ§Ł†Ł بْنِ ŁŁŁ„ŁŽŲ§Ł†Ł

As-salāmu ā€˜alayka yā rasÅ«lallāh min fulān ibni fulān (sebut nama kerabat dan sahabat yang menitipkan salamnya).

Artinya, ā€œSejahtera atasmu wahai Rasulullah dari si fulan bin fulan (sebut nama kerabat dan sahabat yang menitipkan salamnya).ā€ Wallahu aā€˜lam. (Alhafiz K)