Syariah

Tata Cara Khutbah Shalat Istisqa

NU Online  Ā·  Jumat, 27 September 2019 | 06:00 WIB

Tata Cara Khutbah Shalat Istisqa

Ilustrasi khutbah Shalat Istisqa. (suara merdeka)

Shalat sunnah istisqa dan khutbah setelah Shalat Istisqa disyariatkan dalam agama Islam sebagai bentuk permohonan ampun kepada Allah. Shalat ini dianjurkan ketika masyarakat mengalami musim panas yang berkepanjangan sehingga pasokan air berkurang.

Allah swtĀ berfirman:

ŁŁŽŁ‚ŁŁ„Ł’ŲŖŁ Ų§Ų³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁ’ŁŁŲ±ŁŁˆŲ§ Ų±ŁŽŲØŁŽŁ‘ŁƒŁŁ…Ł’ Ų„ŁŁ†ŁŽŁ‘Ł‡Ł ŁƒŁŽŲ§Ł†ŁŽ ŲŗŁŽŁŁŽŁ‘Ų§Ų±Ł‹Ų§ ŁŠŁŲ±Ł’Ų³ŁŁ„Ł Ų§Ł„Ų³ŁŽŁ‘Ł…ŁŽŲ§Ų” Ų¹ŁŽŁ„ŁŽŁŠŁ’ŁƒŁŁ… Ł…ŁŁ‘ŲÆŁ’Ų±ŁŽŲ§Ų±Ł‹Ų§ ŁˆŁŽŁŠŁŁ…Ł’ŲÆŁŲÆŁ’ŁƒŁŁ…Ł’ ŲØŁŲ£ŁŽŁ…Ł’ŁˆŁŽŲ§Ł„Ł ŁˆŁŽŲØŁŽŁ†ŁŁŠŁ†ŁŽ ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ¬Ł’Ų¹ŁŽŁ„ Ł„ŁŽŁ‘ŁƒŁŁ…Ł’ Ų¬ŁŽŁ†ŁŽŁ‘Ų§ŲŖŁ ŁˆŁŽŁŠŁŽŲ¬Ł’Ų¹ŁŽŁ„ Ł„ŁŽŁ‘ŁƒŁŁ…Ł’ Ų£ŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŽŲ§Ų±Ł‹Ų§

Artinya, ā€œMaka aku katakan kepada mereka, ā€˜Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, –sungguh Dia adalah Maha Pengampun–, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) sungai-sungai untukmu,ā€™ā€ (Surat Nuh ayat 10-12).
Ā 

Syekh Ibnu Hajar Al-Asqalani mengutip hadits Rasulullah saw perihal praktik Shalat Istisqa dalam karyanya, Bulughul Maram, sebagai berikut:

Ų¹ŁŽŁ†Ł ابْنِ Ų¹ŁŽŲØŁŽŁ‘Ų§Ų³Ł Ų±ŁŽŲ¶ŁŁŠŁŽ Ų§ŁŽŁ„Ł„ŁŽŁ‘Ł‡Ł Ų¹ŁŽŁ†Ł’Ł‡ŁŁ…ŁŽŲ§ Ł‚ŁŽŲ§Ł„ŁŽ: Ų®ŁŽŲ±ŁŽŲ¬ŁŽ Ų§ŁŽŁ„Ł†ŁŽŁ‘ŲØŁŁŠŁŁ‘ صلى الله Ų¹Ł„ŁŠŁ‡ ŁˆŲ³Ł„Ł… Ł…ŁŲŖŁŽŁˆŁŽŲ§Ų¶ŁŲ¹Ł‹Ų§, Ł…ŁŲŖŁŽŲØŁŽŲ°ŁŁ‘Ł„Ł‹Ų§, Ł…ŁŲŖŁŽŲ®ŁŽŲ“ŁŁ‘Ų¹Ł‹Ų§, Ł…ŁŲŖŁŽŲ±ŁŽŲ³ŁŁ‘Ł„Ł‹Ų§, Ł…ŁŲŖŁŽŲ¶ŁŽŲ±ŁŁ‘Ų¹Ł‹Ų§, ŁŁŽŲµŁŽŁ„ŁŽŁ‘Ł‰ Ų±ŁŽŁƒŁ’Ų¹ŁŽŲŖŁŽŁŠŁ’Ł†Ł, ŁƒŁŽŁ…ŁŽŲ§ ŁŠŁŲµŁŽŁ„ŁŁ‘ŁŠ فِي Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų¹ŁŁŠŲÆŁ, Ł„ŁŽŁ…Ł’ ŁŠŁŽŲ®Ł’Ų·ŁŲØŁ’ Ų®ŁŲ·Ł’ŲØŁŽŲŖŁŽŁƒŁŁ…Ł’ Ł‡ŁŽŲ°ŁŁ‡Ł Ų±ŁŽŁˆŁŽŲ§Ł‡Ł Ų§ŁŽŁ„Ł’Ų®ŁŽŁ…Ł’Ų³ŁŽŲ©Ł, ŁˆŁŽŲµŁŽŲ­ŁŽŁ‘Ų­ŁŽŁ‡Ł Ų§ŁŽŁ„ŲŖŁŁ‘Ų±Ł’Ł…ŁŲ°ŁŁŠŁŁ‘, ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲØŁŁˆ Ų¹ŁŽŁˆŁŽŲ§Ł†ŁŽŲ©ŁŽ, ŁˆŁŽŲ§ŲØŁ’Ł†Ł Ų­ŁŲØŁŽŁ‘Ų§Ł†ŁŽ

Artinya, ā€œSahabat Ibnu Abbas ra berkata, Nabi Muhammad saw keluar rumah dengan rendah diri, berpakaian sederhana, khusyu’, tenang, berdoa kepada Allah. Lalu ia shalat dua rakaat seperti pada shalat hari raya. Ia tidak berkhutbah seperti pada shalat hari raya. Ia tidak berkhutbah seperti khutbahmu ini.ā€ (HR Imam Lima dan dinilai shahih oleh At-Tirmidzi, Abu Awanah, dan Ibnu Hibban).
Ā 

Adapun khutbah Shalat Istisqa sedikit berbeda dari khutbah pada umumnya. Khutbah istisqa dibuka dengan istighfar, bukan dengan takbir sebagaimana keterangan berikut ini:

Ų«Ł… يخطب ال؄مام Ų®Ų·ŲØŲŖŁŠŁ† بعدهما Ų§Ł„Ų±ŁƒŲ¹ŲŖŁŠŁ†ŲŒ يستغفر الله Ų§Ł„ŁƒŲ±ŁŠŁ… في افتتاح Ų§Ł„Ų£ŁˆŁ„Ł‰ ŲŖŲ³Ų¹Ų§ و في افتتاح Ų§Ł„Ų«Ų§Ł†ŁŠŲ© Ų³ŲØŲ¹Ų§ وصيغة الاستغفار Ų£ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ Ł„ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‘Ų§ Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„Ų­ŁŽŁŠŁŁ‘ Ų§Ł„Ł‚ŁŽŁŠŁŁ‘ŁˆŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲŖŁŁˆŁ’ŲØŁ Ų„ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł

Artinya, ā€œKemudian imam berkhutbah dua kali setelah shalat dua rakaat, lalu ia beristighfar sebanyak sembilan kali pada pembukaan khutbah pertama, dan sebanyak tujuh kali pada pembukaan khutbah kedua. Adapun lafal istighfarnya adalah ā€˜Astaghfirullahal azhim, la ilaha illa huwal hayyul qayyum, wa atubu ilaihi,ā€™ā€ (KH Afifuddin Muhajir, Fathul Mujibil Qarib, [Situbondo, Maktabah Al-Asā€˜adiyah: 2014 M/1434 H], cetakan pertama, halaman 63).
Ā 
Dari sini dapat dibuat rangkaian susunan pelaksanaan shalat dan khutbah istisqa sebagai berikut:
Ā 
Pertama, pemerintah mengumumkan pelaksanaan Shalat Istisqa selama 4 hari ke depan.

Kedua, masyarakat disunnahkan berpuasa bersama selama 4 hari. Selama berpuasa pada tiga hari pertama, pemerintah dan masyarakat dianjurkan untuk bertobat, bersedekah, berhenti dari kezaliman/mengembalikan hak-hak orang lain yang telah dirampas, dan mengadakan rekonsiliasi atas sengketa dan konflik dengan pihak lain.
Ā 
Ketiga, pada hari keempat, masyarakat kumpul bersama untuk melakukan Shalat Istisqa sebanyak dua rakaat. Masyarakat dianjurkan untuk mengenakan pakaian biasa, bukan pakaian mewah. Masyarakat juga dianjurkan untuk keluar rumah dengan penuh kerendahan hati dan menunjukkan kefakiran kepada Allah swt sebagai penguasa hujan.
Ā 
Ā 
Masyarakat diharapkan semua berkumpul bersama, baik orang dewasa, lansia, dan juga anak-anak. Masyarakat juga dianjurkan untuk membawa hewan ternak karena yang berkebutuhan atas air adalah semua makhluk hidup, bukan hanya manusia.
Ā 
Keempat, setelah shalat dua rakaat dengan bacaan lantang/jahar, khatib naik ke mimbar untuk berkhutbah sebanyak dua kali sebagaimana biasa. Hanya saja, pada pembukaan khutbah pertama, khatib disunnahkan membaca istighfar sebanyak 9 kali. Pada pembukaan khutbah kedua, khatib membaca istighfar sebanyak 7 kali.
Lafal istighfar pembukaan khutbah Shalat Istisqa adalah sebagai berikut:

Ų£ŁŽŲ³Ł’ŲŖŁŽŲŗŁŁŲ±Ł Ų§Ł„Ł„Ł‡ŁŽ Ų§Ł„Ų¹ŁŽŲøŁŁŠŁ’Ł…ŁŽ Ł„ŁŽŲ§ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‡ŁŽ Ų„ŁŁ„ŁŽŁ‘Ų§ Ł‡ŁŁˆŁŽ Ų§Ł„Ų­ŁŽŁŠŁŁ‘ Ų§Ł„Ł‚ŁŽŁŠŁŁ‘ŁˆŁ’Ł…Ł ŁˆŁŽŲ£ŁŽŲŖŁŁˆŁ’ŲØŁ Ų„ŁŁ„ŁŽŁŠŁ’Ł‡Ł

Astaghfirullahal azhim, la ilaha illa huwal hayyul qayyum, wa atubu ilaihi

Artinya, ā€œAku meminta ampun kepada Allah yang maha agung. Tiada tuhan selain Dia yang Maha Hidup dan Maha Tegak. Aku bertobat kepada-Nya.ā€
Ā 
Kelima, khatib disunnahkan memutar selendang atau serban yang diselempangkan di bahunya sehingga sisi serban yang posisi di atas menjadi di bawah, kemudian memindahkannya ke bahu yang lain.
Ā 
Praktik pemutaran dan pemindahan serban merupakan bentuk tafa’ul, sejenis doa agar keadaan berubah dari paceklik berkepanjangan menjadi turunnya air hujan.
Ā 
Keenam, khatib disunnahkan memperbanyak doa baik sir dan jahar. Ketika khatib membaca dia secara lantang, maka jamaah Shalat Istisqa mengamininya. Dalam membaca doa, khatib juga dianjurkan untuk bertawasul

Ketujuh, khatib disunnahkan memperbanyak membaca istighfar. Pada prinsipnya, syarat dan rukun khutbah Shalat Istisqa sama saja dengan syarat dan rukun khutbah Jumat dan Shalat Id. Artinya, sejauh syarat dan rukun khutbahnya terpenuhi, maka khutbah Shalat Istisqa tetap sah. Wallahu a’lam.

Penulis: Alhafiz Kurniawan
Editor: Muchlison