Syariah

Posisi Istimewa Shalat dalam Islam

Ahad, 29 Oktober 2017 | 08:00 WIB

Posisi Istimewa Shalat dalam Islam

Ilustrasi (via twitter.com)

Shalat merupakan ibadah yang paling utama dalam islam. Ibadah ini termasuk dalam kategori ibadah badaniyah karena ia melibatkan badan atau fisik manusia dalam pengerjaannya. Hal ini bisa kita pahami dari hadits Nabi Riwayat Ibnu Hibban (No. 258):

جاء رجل يسأل النبي - صلى الله عليه وسلم - عن أفضل الأعمال فقال له: "الصلاة" قال: ثم مه؟ قال: "ثم الصلاة" قال: ثم مه؟ قال: "الصلاة"

“Seseorang datang pada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya tentang amalan yang paling utama. Nabi berkata, ‘Shalat’. Kemudian ditanyakan, ‘Lantas apa?’ Nabi menjawab, ‘Shalat’. Kemudian ditanyakan, “Lantas apa?” Nabi menjawab, ‘Shalat’.”

Sedemikian pentingnya shalat sebagai amalan yang paling utama, sampai-sampai Nabi menjawabnya sebanyak tiga kali.

Selain sebagai ibadah yang paling utama, shalat juga memiliki potensi pahala yang sangat besar sampai-sampai Rasulullah menjanjikan bahwa shalat yang dilaksanakan dengan benar bisa melebur dosa-dosa seseorang, sebagaimana tertuang dalam hadits riwayat Bukhari (No. 505):

عن أبي هريرة - رضي الله عنه - قال: قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم -: الصلوات الخمس يمحو الله بها الخطايا

Dari Abu Hurairah RA, berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalat 5 waktu dengannya Allah menghapus dosa-dosa (hamba-Nya).”

Hadits di atas juga didukung dengan hadits lain riwayat Muslim (No. 231):

عن عثمان - رضي الله عنه - قال: قال رسول الله - صلى الله عليه وسلم - "من أتم الوضوء كما أمره الله تعالى فالصلوات المكتوبات كفارات لما بينهن

Dari Utsman RA, berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menyempurnakan wudhunya sebagaimana perintah Allah, maka shalat-shalat fardlu yang ia kerjakan menjadi penghapus dosa-dosanya yang terdahulu.”

Ancaman yang sangat besar juga Rasulullah berikan bagi mereka yang menyepelekan shalat, entah dengan cara sengaja mengakhirkan atau bahkan meninggalkan shalat. Rasulullah menyebut orang-orang semacam ini sebagai orang yang “melepaskan diri” dari Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana tercantum dalam hadits riwayat Ahmad (No. 421):

 عن أم أيمن رضي الله عنها أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قال: "لا تتركي الصلاة متعمداً، فإنه من ترك الصلاة متعمداً فقد برئت منه ذمه الله ورسوله

Dari Ummu Ayman RA, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah engkau meninggalkan shalat dengan sengaja, karena bahwasanya orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja, maka berarti ia meninggalkan diri dari lindungan Allah dan Rasul-Nya.”

Demikian pemaparan perihal posisi istimewa shalat dalam islam, semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bi-shawab. (Muhammad Ibnu Sahroji)

Terkait

Syariah Lainnya

Lihat Semua