Di sini jelas bahwa kualitas seseorang bukan ditentukan oleh berapa lama ia hidup di dunia, melainkan kebaikan atau nilai manfaat apa yang ia tebar selama hidup tersebut. Betapa banyak manusia yang mengejar kehidupan yang sebaik-baiknya di dunia namun di saat bersamaan lalai memperbaiki mutu isi dari kehidupan itu sendiri.
Kata mutiara dalam al-Hikam di atas juga selaras dengan sabda Rasulullah saat ditanya seorang Arab Badui tentang siapakah sebaik-baik manusia. Beliau menjawab: “Siapa yang paling panjang umurnya dan baik amalannya" (HR at-Tirmidzi). Bobot usia dihitung bukan dari panjang-pendeknya melainkan amal kebaikan yang ditorehkan selama hayat di kandung badan. Itulah yang dimaksud dengan faedah umur.
Terpopuler
1
Gus Yahya Tunjuk Erick Thohir Jadi Ketua Lakpesdam PBNU
2
Pengikut NU Melonjak, Gus Yahya Imbau Pengurus Pahami Karakteristik Nahdliyin Masa Kini
3
Najwa Shihab Kritik Format Debat Capres-Cawapres: KPU Harus Lebih Independen dan Substansial
4
Gus Yahya Ungkap Kebiasaan Menghitung Secara Statistik Jadi Penyebab Dehumanisasi
5
Guru Besar Filsafat: Agama di Masa Depan akan Tetap Berfungsi Merawat Kehidupan
6
Pidato Lengkap Gus Yahya di Muktamar Pemikiran NU
Terkini
Lihat Semua