Perumpaan Rasulullah untuk Orang yang Tak Berdzikir
NU Online · Jumat, 20 Januari 2017 | 06:30 WIB
Dzikir bagi hati selayak air bagi ikan. Dzikir yang merupakan kesadaran ilahiah menjadi energi yang menghidupkan hati. Karena hati adalah elemen paling pokok dari manusia, matinya hati sama dengan matinya seluruh tubuh. Syekh Ibnu 'Athaillah, sebagaimana dikatakan Ibnu 'Ajibah dalam Iqadhul Himam (syarah al-Hkam), menyebut bahwa di antara tanda matinya hati adalah hilangnya rasa sedih dan penyesalan ketika berbuat yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Ibnu 'Ajibah sendiri mengatakan, matinya hati dilatari oleh tiga faktor, yakni cinta dunia, lalai dari dzikir kepada Allah, membiarkan anggota badan jatuh dalam perbuatan maksiat. Wallâhu a‘lam.
Terpopuler
1
Rais 'Aam PBNU Ajak Pengurus Mewarisi Dakwah Wali Songo yang Santun dan Menyejukkan
2
Kisah Levina, Jamaah Haji Termuda Pengganti Sang Ibunda yang Telah Berpulang
3
Gus Yahya: Warga NU Harus Teguh pada Mazhab Aswaja, Tak Boleh Buat Mazhab Sendiri
4
Hal Negatif yang Dialami Jamaah Haji di Tanah Suci Bukan Azab
5
Fantasi Sedarah, Psikiater Jelaskan Faktor Penyebab dan Penanganannya
6
Diundang Hadiri Konferensi Naqsyabandiyah, Mudir ‘Ali JATMAN Siapkan Beasiswa bagi Calon Mursyid
Terkini
Lihat Semua