Menangislah kala Agama Dikuasai Bukan Ahlinya!
NU Online · Ahad, 13 November 2016 | 00:00 WIB
Hadits ini juga dikutip oleh Hadratussyekh Muhammad Hasyim Asy'ari dalam Arba‘îna Hadîtsan bi Mabâdi’I Jam‘iyyat Nahdlatul Ulama. Menangis merupakan simbol keprihatinan dan kesedihan. Kita layak prihatin manakala orang-orang yang tak memiliki kualifikasi keilmuan agama yang pantas tapi berani memutuskan perkara, memberi fatwa, atau memvonis ini-itu dengan dasar agama. Kualifikasi di sini tentu saja bukan sebatas pengetahuan teknis agama, tapi juga kemampuan memegang tanggung jawab moral atas pengetahuan yang ia miliki itu. Orang yang tak memahami agama secara baik tapi memegang “kewenangan” dalam hal agama akan berdampak pada ajaran yang salah. Sementara orang yang paham agama namun tak memiliki rasa tanggung jawab moral yang cukup bisa berakibat lebih parah lagi: ajaran agama yang disalahgunakan. Wallahu a’lam.
Terpopuler
1
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
2
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
3
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Terkait Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
Khutbah Jumat: Meraih Hikmah Kurban di Hari Raya Idul Adha
Terkini
Lihat Semua