Puisi MAFTUHATUS SA’DIYAH

Bedug Maghrib

NU Online  ·  Sabtu, 28 Desember 2013 | 07:02 WIB

  

bedug berdendang
adzan perkasa berkumandang
Maghrib bertandang
mulai takbir, sembayang
tinggalkan bebayang duniawi membayang
: sandang, papan, pangan<>
sujud syahdu, rinai mata limburi sajadah
terbangun, terbatabata dalam kekata
akui diri : hina, nista, nestapa
tertunduk malu, wajah penuh noktah
menengadah, telapak tangan tadahi rahmatMu
ribuan alpa kitari minda
hitam membercak,  jelaga silam nodai hati
Robbi, hapuskanlah bekas tinta nian pekat
: dengan maghfiroh di MaghribMu, ini

Surabaya, 17062013
18:45 WIB

 

RAHMAT SUBUH

hujan menyeka wajah subuh
alunan rinainya iringi kumandang azan syahdu
aroma tanah tentramkan jiwa lagi lena
jelangak taris nafas: hirup udara nian segar
puspa kenanga berkidung masnawi
reranting lekaplekup: bertabuh
batang pepohon menyaksi dengan langgam jumawa
gugur dedaunan oleh tiupan sang bayu
menyemai pusara laskar nirmala
hujanMu: rahmatMu
diam termangu dalam sahaja

Surabaya, 12 Mei 2013
04:30 WIB

 

KIAMAT

tika kiamat tiba,
gunung-gunung berterbangan
layaknya debu-debu tersapu angin
gedung-gedung semula pongah
hancur luruh berantakan
bumi bergoyang, gugusan bintang beradu tinju
tiada tetumbuhan pun hayawaniah berdiri: satupun, tak
hanya, manusia-manusia berserakan di hamparan mahsyar
telanjang: tak berpakaian, walau sehelai benang
tak pedulikan sanak-kawan: nafsi-nafsi
mentari bakar ubun-ubun
panas membara
kecuali umat berjubah sholehat
lafazkan sholawat, rindukan syafaat
harapkan selamat: jalan akhirat

Surabaya, 09 Juni 2013

20:30 WIB

Terkait

Puisi Lainnya

Lihat Semua