Gerakan-Gerakan Sosial-Politik dalam Tinjauan Ideologis
H. As’ad Said Ali
Islamisme adalah tipologi ideologi besar kelima yang menjadi orientasi politik kelompok-kelompok gerakan di Indonesia paska reformasi. Empat tipologi ideologi besar lainnya (Kiri-Radikal, Kiri-Moderat, Kanan-Konservati dan Kanan-Liberal) beserta varian-variannya sudah saya sampaikan pada kesempatan sebelumnya; keempatnya itu bersumber dari pemikiran Barat. Kini akan saya kemukakan mengenai tipologi kelima yakni Islamisme. Saya membagi paparan ini dalam dua bagian. Bagian pertama, mengenai varian-varian ideologi Islamisme. Bagian ini memberi gambaran umum mengenai ciri pokok ideologis, pandangan dan orientasi politik masing-masing varian, serta kelompok-kelompok gerakan Islam mana yang masuk dalam kategori masing-masing varian Islamisme tersebut berdasarkan ciri-ciri pokoknya. Bagian kedua, mengenai Islam non-mainstream. Bagian ini membedah lebih dalam taksonomi gerakan-gerakan Islam tersebut, yang saya batasi pada Islam baru, yaitu kelompok-kelompok gerakan Islam yang tumbuh sejak masa reformasi. Alasannya karena kelompok Islam mainstream, seperti NU, Muhammdiyah, Persis, Mathlaul Anwar dan sejenisnya, telah banyak diulas; juga karena gerakan Islam baru yang tumbuh diluar jalur mainstream tersebut kehadirannya secara sosial dan politik sangat fenomenal.
Senin, 16 Mei 2011 | 05:51 WIB