Bojonegoro, NU Online
Sejumlah santri dari Pondok Pesantren Al-Asyari, Ceweng Dander Bojonegoro, Ahad (13/4), membersihkan paku di pepohonan sepanjang jalan di Kabupaten Bojonegoro. Paku-paku di pohon penghijauan tersebut sebelumnya digunakan untuk memasang alat peraga kampanye (APK) beberapa partai politik.<>
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Asyari, Desa Ceweng, Kecamatan Dander, Bojonegoro, Khoirul Anam Al-Asyari mengatakan, gerakan yang dilakukan itu merupakan aksi sosial untuk mencintai makhluk Tuhan. "Pasca Pileg ini banyak pohon yang dipaku untuk memasang APK dan tidak bertanggungjawab," ujarnya.
Aksi sosial membersihkan paku dari pohon penghijauan itu rencananya akan dilakukan selama sepekan ke depan. Sedangkan hari ini melibatkan 15 orang pengamen jalanan dan 20 orang santri. Diharapkan aksi tersebut bisa mengurangi paku yang masih menancap di pohon-pohon. Sehingga tidak merusak pohon.
"Pohon bisa tersenyum. Pohon bisa mengayomi. Kalau sadar pasti diambil paku yang masih menancap itu," lanjutnya.
Aksi itu dilakukan bersama sanggar Putra Bima yang beranggotakan para pengamen jalanan yang mempunyai markas di Terminal Rajekwesi Bojonegoro. Aksi sosial untuk mencabuti paku tersebut dilakukan sejak pukul 13.00 Wib hingga 16.00 WIB.
Nampak saat berada di jalan A. Yani, saat membersihkan paku, mereka tetap mengenakan sarung dan songkok seperti halnya santri. Mereka membawa bak sebagai wadah paku dan juga peralatan seadanya untuk melepaskan paku-paku dari pohon. (M. Yazid/Anam)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
4
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
5
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
6
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
Terkini
Lihat Semua