Ta’arufan, Santri Al-Ihsan Tampilkan Unit Kegiatan Santri
NU Online · Sabtu, 4 Oktober 2014 | 11:15 WIB
Bandung, NU Online
Puluhan santri baru mengikuti Ta’arufan yang diselenggarakan Organisasi Santri Pesantren Al-Ihsan (OSPAI), Cibiruhilir, kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kegiatan yang berlangsung (1-3/10), tersebut bertema “Harmoni Keberagamaan dalam Ukhuwah Islamiyyah untuk Menggapai Ridho Ilahi.”
<>
Menurut Rizqy Fauzi, tema tersebut berkaitan dengan ayat wama khalaqtul jinna wal insa illa liya’budun. Ia menyebutkan salah satu tafsir yang menerangkan bahwasanya selain diciptakan untuk beribadah, manusia juga diperintah untuk mengenal satu sama lain.
“Ayat tersebut kita jadikan tema, kemudian kita praktekkan di lapangan,” kata ketua pelaksana Ta’aruf Santri itu kepada NU Online, Jum’at siang, (3/10).
Santri yang akrab disapa Rizqy ini menerangkan tujuan dari acara ta’arufan tersebut adalah untuk mengenalkan kepada santri dari berbagai aspek, mulai dari sistem yang ada pesantren setempat, bentuk pengajian, nama-nama dewan guru, lingkungan sekitar hingga pengenalan kewirausahaan.
Dalam penutupan kegiatan tersebut, santri-santri tidak hanya diberikan materi-materi, tetapi dari pengurus santri juga menampilkan Unit Kegiatan Santri (UKS) Al-Ihsan yang jumlahnya ada tujuh, yakni UKS Marawis, Buletin El-Qolam, Olahraga, Da’i, Tahfih Qur’an, Bahsul Kutub, dan Nasyid Qashidah.
Fadilla Syaid Ramadhan, salah satu personil UKS Marawis mengungkapkan bahwa ia dan teman-temannya tidak hanya sebatas menampilkan marawis, tetapi bertujuan juga untuk memberikan kesan bahwa pesantren itu tidak selalu fanatik dan anti-kesenian. Justru, ia menilai kesenian adalah bagian dari sebuah agama.
“Seni adalah jalan, Tuhan adalah tujuan. Berdakwah tidak hanya di atas mimbar, tapi dengan bermusik juga lebih meresap,” lanjut santri asal Cianjur itu.
Sementara itu, kesan Badriah sebagai salah satu peserta Ta’arufan merasa bersyukur karena mendapatkan hal yang berbeda dari hari-hari biasanya. Selain itu, ia juga merasa senang mengenal banyak teman dan mendapatkan pengalaman dari kegiatan tersebut.
“Harapannya semoga dengan diadakannya ta’arufan ini akan menjadi yang terbaik dalam segala hal,” pungkas salah seorang santri putri baru. (Muhammad Zidni Nafi’/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Abi Mudi Samalanga Dianugerahi Penghargaan Kategori Ulama Berpengaruh di Aceh
Terkini
Lihat Semua