Pesantren HARI KEMERDEKAAN RI

Sambut Agustusan, Santri Al-Mizan Pilih Daur Ulang Botol Plastik

NU Online  ·  Senin, 17 Agustus 2015 | 02:00 WIB

Majalengka, NU Online
Banyak cara untuk memeriahkan hari kemerdekaan RI yang ke-70, antara lain apa yang dilakukan oleh santri Pondok Pesantren Al-Mizan Ciborelang Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat. Mereka memilih mendaur ulang botol-botol plastik bekas menjadi produk kerajinan unik dan bermanfaat, berupa lampion.
<>
Di bawah bimbingan langsung Bob Novandy, kreator daur ulang botol plastik asal Jakarta, para santri Al-Mizan tampak antusias berkreasi membuat 70 lampion merah putih, pada Ahad (16/08).  

Menurut Sekretaris Yayasan Al-Mizan Langensari Ade Duryawan, pelatihan ini sebagai upaya pesantren memupuk jiwa kreativitas dan inovasi santri sejak dini. "Lebih luas, ini bisa menjadi salah satu langkah preventif untuk mengatasi mental koruptif dengan mental kreatif yang kita mulai dari pesantren," jelas Ade.           

Sementara, Bob Novandy, yang sudah 12 tahun menggeluti dunia daur ulang botol plastik menyebut jika misi utama dirinya adalah menyebarkan virus APIEK, yakni: Aktif, Positif, Inovatif, Edukatif, Kreatif.

Bob menginginkan terwujud Indonesia menjadi "bisa": bersih, indah, sehat & amanah lewat kreativitas pemanfaatan sampah. "Sampah harus jadi berkah, bukan masalah. Tentu ini hanya bisa terjadi di tangan orang-orang kreatif," tuturnya.

Lelaki paruh baya yang telah memperoleh berbagai penghargaan seputar daur ulang botol plastik ini, tidak berfikir macam-macam.

Baginya yang penting dengan kreativitas yang dimiliki, ia bisa bermanfaat bagi orang lain.

Dari seabrek prestasi dan penghargaan, Bob menyebut yang paling berkesan adalah saat Jokowi yang saat itu masih menjabat  Gubernur DKI Jakarta menulis tangan pesan khusus untuknya.

"Bersihkan sampah plastik, buatkan industri kreatif, masyarakat kerja, ini amanat Presiden Jokowi yang tidak akan bisa saya lupakan dan akan terus saya perjuangkan," aku Bob yang pernah tampil di acara Kick Andy, Metro TV itu.

Karena itu, saat KH. Maman Imanulhaq, Pengasuh Pesantren Al-Mizan meminta dirinya untuk membimbing para santri, tanpa pikir panjang ia sanggupi. (Red: Mahbib)

Terkait

Pesantren Lainnya

Lihat Semua