Pendidikan di Pesantren Bentuk Kepribadian Santri
NU Online · Ahad, 7 Juli 2013 | 02:30 WIB
Probolinggo, NU Online
Pendidikan pesantren merupakan cerminan untuk mencetak santrinya menjadi insan yang berkualitas, mampu berperan aktif, berguna dan terampil dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat. Pendidikan di pesantren dibangun atas fondasi tradisi dan akhlakul karimah, saling menghormati, kesederhanaan, keikhlasan dan ketawadhu’an.<>
Demikian disampaikan KH Ahmad Muzakki dari Pesantren Al-Khodiri Kabupaten Jember saat menghadiri Imtihan Akbar Pesantren Riyadlus Sholihin Kelurahan Ketapang Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo, Jum’at (5/7) malam.
“Pendidikan pesantren memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk watak, karakter serta kepribadian santri agar menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Sehingga begitu keluar dari lingkungan pesantren langsung dapat berinteraksi dengan masyarakat,” ujarnya.
Menurut Kiai Muzakki, santri pesantren harus senantiasa menjaga rasa ketawadhu’annya kepada guru dan kiainya. Selain itu, santri harus mampu mengembangkan bakat, potensi dan keterampilan dengan bekal ilmu yang didapat selama berada di lingkungan pesantren.
“Di pesantren para santri dididik menjadi seorang pribadi yang mandiri. Santri memenuhi segala kebutuhan dan keperluannya dengan tanpa dilayani oleh orang lain. Semoga nantinya santri mampu mempertahankan kebiasaan yang sudah dilakukannya selama berada di pesantren di tengah-tengah keluarga dan lingkungannya,” terangnya.
Sementara Pengasuh Pesantren Riyadlus Sholihin Habib Hadi Zainal Abidin berharap agar supaya lulusan santrinya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, agama dan bangsa dengan menerapkan ilmu yang didapat di pesantren.
“Terapkan dan amalkan ilmu yang sudah kalian dapatkan dengan baik di tengah-tengah masyarakat. Semoga ilmu yang didapat selama berada di pesantren menjadi ilmu yang barokah dan bermanfaat baik untuk diri sendiri, keluarga maupun masyarakat,” ungkapnya.
Haflatul imtihan akbar Pesantren Riyadlus Sholihin ini dihadiri oleh ribuan jama’ah. Mereka tidak hanya dari masyarakat sekitar pesantren, tetapi juga dari luar daerah yang merupakan wali santri pesantren tersebut. Demi memeriahkan imtihan akbar tersebut, berbagai macam kegiatan digelar mulai dari pentas seni hingga puncaknya adalah pengajian umum yang dihadiri oleh sejumlah tokoh ulama dan habaib se Jawa Timur.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : Syamsul Akbar
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
6
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
Terkini
Lihat Semua