Mengenal Pesantren NU Darul Qur’an Bengkel
NU Online · Jumat, 11 September 2015 | 14:01 WIB
Yayasan Darul Qur’an Bengkel Kecamatan Labuapi Lombok Barat resmi berdiri tahun 1955. Yayasan ini dirintis pada tahun 1930 oleh almarhum Rais Suriah PWNU NTB Pertama TGH. Moh. Shaleh Hambali.
<>
Pada tahun 1930, ia baru pulang belajar dari Mesir. Ia memulai yayasan itu dengan pengajian umum kepada masyarakat setiap hari Rabu. Lama kelamaan pengajiannya ramai dikunjungi masyarakat umum. Tak hanya itu, anak-anak mulai nyantri. Maka mulailah pengajian muallimin setiap pagi.
Selama tahun 1930an, santri-santri berdatangan dari seluruh kabupaten di Nusa Tenggara Barat. Juga dari Bali, dan Nusa Tenggara Timur.
Melihat perkembangan itu, TGH. Moh. Shaleh Hambali membuka lembaga pendidikan formal Madrasah Ibtida’yah (MI) di tahun 1955. “Angkatan pertama santrinya itu termasuk almarhum TGH Mansur Abas ayahnya TGH. Acmad Taqiuddin Mansur (ketua PW NU NTB sekarang), termasuk TGH. Taqi juga nyantri di sini,” ungkap pengasuh yayasan TGH. Halissusabri Hambali.
Menurut dia, tokoh-tokoh NU sekarang rata-rata pernah berguru ke TGH. Moh. Shaleh Hambali. TGH. Turmuzi Badrudin, Pengasuh Pesantren Qomarul Huda Bagu Lombok Tengah (Mustasyar PBNU sekarang) juga pernah nyantri di sini.
“Dulu saya masih kecil, beliau (TGH. Turmuzi) makan di rumah saya. Pada waktu itu TGH. Turmuzi juga pernah bilang “kita ini bersaudara,” kenangnya.
Yayasan Darul Qur’an pernah mengalami kemunduruan, tapi bisa diatasi para pelanjutnya. Pada perkembangan selanjutnya, Yayasan Darul Qur’an membuka lembaga formal seperti MTs, MA, SMK Juruan Komputer dan Otomutif. Di bidang nonformal seperti Tahfidzul Qur’an.
Setiap tahun lembaga pendidikan tersebut menerima siswa rata-rata 3 kelas. Jumlah keseluruhan terdapat 1.100 an murid. “Padahal SMP Negeri dan SMA negeri ada di dekat ini, tapi masyarakat masih mempercayai Darul Qur’an sebagai tempat anaknya menimba ilmu,” ungkapnya.
Menurut dia, kepercayaan masyarakat karena yayasan tersebut masih tetap mengajari anak-anak dengan pelajaran Ahlussuna wal Jamaah ala NU. “Itu saja modal kami,” ungkapnya membocorkan rahasia. (Hadi/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Panduan Shalat Idul Adha: dari Niat, Bacaan di Antara Takbir, hingga Salam
2
Takbiran Idul Adha 1446 H Disunnahkan pada 5-9 Juni 2025, Berikut Lafal Lengkapnya
3
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
4
Khutbah Idul Adha: Mencari Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail dalam Diri Manusia
5
Terkait Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
Khutbah Jumat: Meraih Hikmah Kurban di Hari Raya Idul Adha
Terkini
Lihat Semua