Pesantren

Lagi, Nuris Berangkatkan 19 Santri ke Mancanegara

NU Online  ·  Kamis, 12 Januari 2017 | 06:01 WIB

Jember, NU Online

Sebanyak 19 santri Nurul Islam (Nuris), Antirogo, Jember, Jawa Timur akan mengikuti pertukaran pelajar ke negara-negara ASEAN yang dikemas dalam Nuris Student  Exchange Programme (NSEP). Ke-19 santri yang terdiri dari 5 santriwan dan 14 santriwati tersebut menyebar ke Thailand, Malaysia dan Singapura. Pelepasan para santri pilihan itu dilakukan pengasuh Pondok Pesantren Nuris KH Robith Qashidi di Nuris, Senin (9/1).

Dalam sambutannya, kiai yang akrab disapa Gus Robith, menekankan pentingnya memperluas sekaligus mempererat tali ukhuwah islamiyah di ketiga negara tetangga tersebut. Diharapkan, mereka dapat memerankan diri sebagai penyambung lidah dalam menebar Islam ala Ahlissunnah wal-Jama’ah, yang berintikan toleransi, moderasi, anti-kekerasan dan cinta perdamaian.

“Ini perlu kita dukung penuh. Lebih-lebih saat ini, Islam sepertinya terus mendapat stigma negatif akibat perbuatan sekelompok orang berbendera Islam yang terus-menerus menebar teror dan kekerasan,” tukasnya.

Ini adalah kali kedua Nuris mengirimkan santrinya ke mancanegara pada program pertukaran pelajar internasional. Tahun lalu, sejumlah santri pilihan Nuris juga berangkat ke Malaysia dan Thailand untuk misi yang sama.

Ke-19 santri itu akan menjalankan tugas “kesantrian” selama aebulan di negara serumpun Indonesia tersebut. Tahun lalu, santri Nuris hanya menyasar tiga provinsi di Thailand (Narathiwat, Yala, dan Pattani), sekarang ditambah 2 provinsi lain, yaitu Songkla dan Krabi. Tiga provinsi pertama mayoritas dihuni Muslim Melayu. Sedangkan Songkla dan Krabi, berpenduduk 50 persen Muslim dan mayoritas bangsa Thailand yang sehari-hari menggunakan bahasa Thailand murni.

Adapun tugas santri Nuris di tiga negara tersebut adalah mengajar bahasa Inggris, bahasa Arab, Al-Qur'an dan kitab kuning. “Jadi komunikasi dalam mengajar dan bermasyarakat di sana sehari-hari menggunakan bahasa Inggris atau Arab,” jelas Gus Robith.

Gus Robith menambahkan, program pertukaran pelajar di Nuris akan terus ditingkatkan. Februari nanti, direncanakan sejumlah santri Nuris juga akan dikirim ke Arab Saudi dan Mesir. Sementara SMK Nuris akan mengirimkan sejumlah siswanya untuk menjalani praktik kerja di Malaysia. (Aryudi A. Razaq/Abdullah Alawi)

 
 

Terkait

Pesantren Lainnya

Lihat Semua