Probolinggo, NU Online
Pesantren Assalafi Al-Ikrom yang berada di Desa Mentor Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo hingga saat ini memang tetap fokus pada pembinaan Al-Qur’an dan tidak menyelenggarakan pendidikan formal untuk para santri. Meskipun demikian, pesantren ini tetap memberikan wadah kepada santri-santrinya untuk mengembangkan bakat dan potensinya sebagai ajang refreshing santri.<>
Kegiatan kreasi santri tersebut digelar setiap hari Jum’at yang merupakan hari libur total di pesantren Al-Ikrom. Langkah ini diambil agar santri tidak merasa jenuh dengan kegiatan yang digelar di lingkungan pesantren selama sepekan penuh.
“Tiap hari Jum’at kami rutin menggelar latihan gambus dan drama. Selain refreshing, kegiatan ini juga sebagai sarana untuk mengembangkan bakat dan potensi santri di bidang seni,” ujar Pengasuh Pesantren Al-Ikrom Ustadz Kholili kepada NU Online, Ahad (9/6).
Uniknya, kegiatan gambus dan drama ini tidak hanya diikuti oleh seluruh santri. Pihak pesantren juga melibatkan seluruh masyarakat sekitar pesantren. “Dengan cara seperti ini paling tidak dapat memunculkan rasa memiliki pesantren diantara semua masyarakat. Sebab mereka juga dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan pesantren, baik resmi maupun tidak resmi,” jelasnya.
Hasil dari kegiatan tersebut biasanya selalu ditampilkan dalam acara haflatul ikhtibar pesantren maupun kegiatan-kegiatan lain. Biasanya dalam haflatul ikhtibar diadakan karnaval keliling Desa Mentor Kecamatan Sumberasih dengan menampilkan kreasi seni santri dan masyarakat. “Semua ini dilakukan untuk menghindari rasa jenuh di kalangan santri,” terangnya.
Bahkan untuk gambusnya sendiri kini sudah kerap tampil di daerah lain. Menjadi keistimewaan, karena mereka belajar otodidak dan mampu bersaing dengan gambus-gambus yang lain. "Menjadi bangga, saat santri tambil di daerah lain. Saya tidak rugi membiayai kreatifitas mereka,” pungkasnya.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor : Syamsul Akbar
Terpopuler
1
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
2
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
3
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
4
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
5
Kurangi Ketergantungan Gadget, Menteri PPPA Ajak Anak Hidupkan Permainan Tradisional
6
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
Terkini
Lihat Semua