Gabungkan Konsep Pendidikan Salafiyah-Kholafiyah
NU Online · Ahad, 30 Maret 2014 | 03:31 WIB
Sejak awal berdiri pada tahun 1991, Pondok Pesantren Bahrul Ulum di Desa Besuk Kidul Kecamatan Besuk Kabupaten Probolinggo memilih menerapkan konsep pendidikan dengan menggabungkan Salafiyah dan Kholafiyah. <>
“Model salafiyah merupakan pelestarian terhadap tradisi pendidikan Islam sebagaimana dipraktekkan ulama terdahulu. Yakni dengan karakteristik kesahajaan, ketekunan, kesabaran dan keberhati-hatian mencari ilmu agama,” ungkap Pengasuh Pesantren Bahrul Ulum KH. Anwar Abdul Karim Amani.
Menurut Kiai Anwar, model ini merupakan sebuah konsep ulama klasik untuk mencari tahu “kehendak-keinginan” Allah SWT dan perintah-perintah-Nya. Yang kemudian ditransfer dan diterapkan dalam keseharian.
“Karenanya karakter pendidikan salafiyah bersifat wajib ada dan terintegrasi dalam sistem pendidikan Pesantren Bahrul Ulum. Ubudiyah itu sangat penting dalam kehidupan,” tutur Wakil Rais Syuriyah PCNU Kota Kraksaan ini.
Sementara model kholafiyah kata Kiai Anwar adalah menggunaan model dan metode kontemporer dalam proses transfer ilmu pengetahuan. Pada awalnya, program pembelajaran diniyah di Pesantren Bahrul Ulum menggunakan metode klasik, yaitu bandongan, sorongan dan wethonan.
“Namun seiring perkembangan zaman dan metode modern diterapkan. Karenanya, kami kemudian membuka kelas khusus bahasa Arab dan Inggris,” jelasnya.
Lebih lanjut Kiai Anwar menjelaskan bahwa Pesantren Bahrul Ulum masih akan terus berbenah menyesuaikan perkembangan zaman. Sebab, perubahan itu harus dilakukan. Selaras dengan konsep pendidikan yang menggabungkan model Salafiyah-Kholafiyah.
“Salafiyah lebih dimaknai sebagai ruh pendidikan yang ditanamkan, dilestarikan dalam diri peserta didik. Sedang Kholafiyah dimaknai sebagai kehendak untuk berubah, membuka hati dan pikiran terhadap perkembangan dunia pendidikan. Konsep penggabungan ini selanjutnya menjadi pegangan bagi kami untuk mengontrol setiap perubahan di dunia pendidikan,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Anam)
Terpopuler
1
Saat Jamaah Haji Mengambil Inisiatif Berjalan Kaki dari Muzdalifah ke Mina
2
Belasan Tahun Jadi Petugas Pemotongan Hewan Kurban, Riyadi Bagikan Tips Hadapi Sapi Galak
3
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
4
Cerpen: Tirakat yang Gagal
5
Jamaah Haji Indonesia Diimbau Tak Buru-buru Thawaf Ifadhah, Kecuali Jamaah Kloter Awal
6
Jamaah Haji Indonesia Bersyukur Tuntaskan Fase Armuzna
Terkini
Lihat Semua