Pesantren

Bekali Santri dengan Ilmu Pertanian

NU Online  ·  Sabtu, 15 Juni 2013 | 09:17 WIB

Probolinggo, NU Online
Pesantren An-Nur yang terletak di Kelurahan Sumbertaman Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo merupakan salah satu pesantren yang menitikberatkan kepada santri-santrinya untuk bisa menghafal ayat suci Al-Qur’an. Tidak hanya itu, pesantren ini juga mewajibkan santrinya untuk berbahasan Arab dan Inggris di lingkungan pesantren.
<>
Disamping dua hal tersebut, santri yang ada di pesantren tersebut juga dibekali tentang teknik ilmu pertanian. Sehingga begitu lulus dari pesantren, santri diharapkan tidak hanya menguasai ilmu agama tetapi juga menguasai ilmu-ilmu pertanian sebagai bekal untuk menjalani kehidupan di tengah-tengah masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Pengasuh Pesantren An-Nur KH Mahfud Sahal ketika ditemui NU Online, Sabtu (16/6). Menurutnya, santri yang ada pesantrennya harus memahami semua disiplin ilmu selain ilmu agama berupa ilmu pengetahuan di bidang pertanian.

“Upaya ini kami lakukan karena Probolinggo memiliki lahan pertanian yang sangat luas dan masih perlu untuk dikembangkan. Diharapkan melalui ilmu pertanian yang dimiliki santri paling tidak mereka nantinya mampu menerapkannya setelah terjun di tengah-tengah masyarakat,” ungkapnya.

Menurut Kiai Mahfud, pengembangan pertanian di Probolinggo harus diimbangi dengan kecanggihan teknologi yang salah satunya dilakukan dengan menyiapkan petani yang berwawasan luas dibidang pertanian. 

”Langkah ini salah satunya dilakukan dengan mematangkan konsep para santri dibidang pertanian,” terangnya.

Lebih lanjut Kiai Mahfud menegaskan bahwa orang mondok itu tidak harus menjadi seorang kiai atau ustad saja. Namun, para santri juga tidak gagap dalam perkembangan teknologi terutama dalam bidang pertanian. 

”Karena orang yang dikatakan baik adalah orang yang dapat  memberikan manfaat kepada sesama manusia,” jelasnya.

Dikatakan Kiai Mahfud, para santri saat ini harus bisa mengimbangi perkembangan zaman. Karena zaman sekarang tidak sama dengan kondisi zaman dahulu. Zaman sekarang semuanya serba cangih dan modern seperti halnya perkembangan dunia informasi dan teknologi.

”Kalau santri tidak bisa menguasai teknologi maka dia akan terbelakang dalam zaman sekarang. Santri saat ini harus benar-benar berdaya dan menguasai segala macam ilmu pengetahuan baik ilmu agama maupun ilmu teknologi,” pungkasnya.


Redaktur     : Mukafi Niam
Kontributor : Syamsul Akbar

Terkait

Pesantren Lainnya

Lihat Semua