Pesantren

Agar Santri Termotivasi Pelajari Kitab Kuning …

NU Online  ·  Kamis, 10 Oktober 2013 | 07:03 WIB

Sejak ditetapkan sebagai juara di Musabaqah Fahmi Kutubit Turots tingkat Bantul 19 September lalu di Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta, 13 santri Pondok Pesantren Al-Imdad segera mempersiapkan diri untuk mewakili Kabupaten Bantul di MQK DIY 2013.<>

Dan... Dalam acara yang dihelat pagi hingga sore (9 Oktober 2013) di Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad Wonosari Gunungkidul, santri Al-Imdad pulang dengan membawa hasil yang membanggakan.

Delapan santri dinyatakan sebagai juara, dua sebagai runner-up, dua lainnya sebagai pemenang ketiga dan satu ditetapkan sebagai harapan. Dengan demikian, sepuluh santri yang menjadi juara dan runner-up dinyatakan berkesempatan mewakili Yogyakarta dalam MQK Nasional yang akan dilaksanakan pada tahun 2014 mendatang di Provinsi Jambi.

Keberhasilan ini memberi makna tersendiri bagi perjalanan Pondok Pesantren Al-Imdad yang sejak awal telah menjadikan kajian kitab kuning sebagai satu dari lima program unggulannya. Tak pelak lagi, prestasi ini akan menjadi cambuk bagi program-program unggulan lain di Al-Imdad, yaitu tahfidzul Qur’an, muhadatsah, conversation dan karya ilmiah remaja, untuk juga unjuk gigi.

Terkait dengan MQK 2014 di Jambi, Fajar Abdul Bashir, SHI, anggota tim pembimbing kontingen Al-Imdad menyatakan, pihaknya akan terus menggembleng sepuluh santri yang menjadi juara dan runner-up ini dengan sekuat tenaga. “Agar mereka benar-benar bisa maju mengharumkan nama DIY ke MQK 2014 di Jambi,” katanya.

 “Yang menjadi harapan kami sesungguhnya dengan mengikuti ajang MQK ini, kami ingin santri-santri lain ikut termotivasi dan semakin giat mempelajari kitab kuning. Sebab, ada manfaat yang luar biasa besar yang menanti mereka di balik rangkaian huruf tak berharokat di kitab klasik itu,” tambahnya. (Muhammad Yusuf Anas/Anam)

Terkait

Pesantren Lainnya

Lihat Semua