Brebes, NU Online
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Maarif NU 03 Larangan Brebes, Jawa Tengah kini mendirikan pondok pesantren Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Demikian disampaikan Kepala SMK Maarif NU 03 Larangan H Harus saat ditemui NU Online di ruang kerjanya, Rabu (18/1).
Harun menjelaskan, pihak yayasan dan sekolah sudah bersilaturahmi atau sowan perihal pemberian nama pondok Abdurrahman Wahid ke keluarga Gus Dur di Jombang. “Kami sudah sowan ke keluarga Gus Dur perihal pemberian nama pondok di area SMK ini,” terang Harun.
Pondok Gus Dur, lanjutnya, baru kali dibuka pada tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah santri putra 12 anak dan santri putrid 10 anak. “Kami baru punya dua bilik pondok, jadi hanya bisa menampung maksimal 25 santri,” kata Harun.
Pengasuh pondok seluruh guru agama dan alumni pondok ternama seperti Lirboyo dan Darul Ulum Jombang dengan koordinator pengasuh KH Rifai. Di dalam pondok, antara lain menekuni kitab nahwu, sorof, hadits dengan kajian kitab Riyadus Sholihin, fikih dengan kajian Fathul Qorib dan lain lain.
Namun demikian, kalau bangunan lantai tiga sudah selesai dimungkinkan jumlah anak yang mondok akan terus bertambah. Karena para orang tua dan siswa sangat antusias untuk mengikuti kegiatan pondok pesantren.
Lebih lanjut Harun menceritakan, SMK Maarif NU 03 kini memiliki siswa sebanyak 946 orang. Mereka terbagi dalam dalam bidang keahlian Tehnik Kendaraan Ringan (TKR), Tehnik Audio Video, Multi Media dan Akuntansi. Mereka di bimbing oleh 60 guru sarjana dan master.
Sekolah yang memiliki luar luas tanah 1,5 hektar tersebut kini memiliki bangunan Lantai 2 sebanyak 12 lokal, dan Lantai 3 sebanyak 18 lokal. Kini telah diselesaikan bangunan lantai tiga sebanyak 5 lokal. “Dari 35 lantai, yang digunakan pembelajaran 28 rombongan belajar dan selebihnya untuk bilik pondok, dan laboratorium,” ungkapnya.
Sekolah milik MWCNU Larangan ini juga menggelar berbagai kegiatan ekstrakurikuler antara lain pramuka, futsal, bulutangkis, rebana, marawis, pencak silat dan lain-lain. (Wasdiun/Abdullah Alawi)