Parlemen

Sindir Tito Karnavian, Yanuar: Antara Perencanaan dan Target Tidak Nyambung

Rab, 9 Juni 2021 | 14:29 WIB

Sindir Tito Karnavian, Yanuar: Antara Perencanaan dan Target Tidak Nyambung

Anggota Komisi II DPR RI, Yanuar Prihatin, menyindir Mendagri Tito Karnavian yang kurang teliti membaca laporan yang disampaikan.

Jakarta, NU Online
Realisasi program anggaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait program pembinaan kapasitas pemerintah daerah, dan desa dinilai tidak nyambung antara rencana pelaksanaan, dan laporan hasil pelaksanaan. Kritik ini disampaikan anggota Komisi II DPR RI, Yanuar Prihatin, dengan menyindir Mendagri, Tito Karnavian yang kurang teliti membaca laporan yang disampaikan.

 

"Laporan program pembinaan kapasitas pemerintah daerah dan desa ini tidak nyambung dengan yang dihasilkan. Jadi pertanyaan, apakah Pak Menteri membaca laporan yang bapak bikin ini?" tanya Yanuar dalam Raker Komisi II bersama Kemendagri di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Rabu (9/6).

 

Dalam program pembinaan kapasitas pemerintah daerah dan desa, Yanuar menyoroti laporan program yang difokuskan pada pemerintah desa. Menurutnya, laporan target capaian strategis yang dihasilkan tidak berkaitan dengan rencana program.

 

Beberapa laporan yang disampaikan seperti, tercapainya pelaksanaan pilkada serentak, penguatan sistem administrasi keuangan desa, penyelesaian masalah batas wilayah, dan penataan PKK serta Posyandu di 155 desa hanya bersifat administratif dan keluar dari urgensi program tentang peningkatan kapasitas.

 

"Ini laporan dari Dirjen Bina Pemerintahan Desa dengan realisasi anggaran 91 miliar atau 17,58% dari total anggaran 522 milliar tahun 2021. Jadi yang disebut peningkatan kapasitas pemerintah itu duduk perkaranya di mana kalau target capaian strategis yang disebutkan hanya bersifat administratif?" ujar Yanuar.

 

"Sebenarnya apa kegiatan yang sedang dilakukan Kemendagri? Output-nya apa dan outcome-nya apa? Sebab yang kita bicarakan adalah peningkatan kapasitas pemerintah desa," lanjutnya.

 

Menurut legislator Dapil Jabar X ini, seharusnya dengan program tersebut, pemerintah pusat lebih mampu memberikan dukungan kepada pemerintah desa agar lebih inovatif dan kreatif agar menjadi sumbu kemajuan daerah. Adanya alokasi anggaran khusus untuk desa yang didukung dengan peningkatan kapasitas pemerintah desa, lanjutnya, desa berpeluang lebih besar memajukan wilayah tanpa menjadikannya beban.

 

"Dari sudut laporan ini, kita dapat evaluasi untuk perbaikan ke depan bahwa program saat ini belum menyinggung tentang kapasitas pemerintah desa," tukas Yanuar yang juga anggota Fraksi PKB ini.