Opini

7 Kiai Nahdlatul Ulama Bergelar Honoris Causa

Ahad, 12 Maret 2017 | 05:07 WIB

Faiz Nurrazi

Sumbangsih Nahdlatul Ulama (NU) dalam ikut serta membangun masyarakat moderat tidak perlu dipertanyakan lagi. Sudah menjadi tradisi, tokoh-tokoh NU tidak pernah mengenal lelahnya dalam memberikan kiprahnya untuk masyarakat. 

Berikut ini adalah 7 tokoh NU yang bergelar doktor honoris causa yang saya ketahui. Mungkin tokoh NU lawas ada juga yang meraih gelar itu. 

Gelar tersebut diberikan oleh perguruan tinggi untuk seseorang yang memiliki jasa besar dibidang akademik maupun pengabdian kepada masyarakat. Berikut adalah ulasannya.

1. Dr. (HC) KH Abdurrahman Wahid

Siapa yang tidak kenal dengan KH. Abdurrahman Wahid atau lebih akrab dipanggil Gus Dur. Pengabdian beliau terhadap masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia tidak perlu diragukan lagi. Pengabdiannya mulai dari Ketua Umum PBNU tahun 1984-1999 hingga menjadi Presiden RI ke-empat, mampu menghantarkannya menjadi tokoh yang berpengaruh di dunia. Karena sumbangsih kepada masyarakat yang begitu luar biasa, beliau dianugerahkan gelar Doktor Honoris Causa hingga lebih dari 10 penghargaan. Baik di bidang politik, ekonomi, manajemen hingga bidang humaniora dari berbagai universitas di seluruh dunia. Hal menarik yang perlu diungkap adalah beliau tidak pernah mendapatkan gelar sarjana, namun gelar doktor kehormatan yang beliau dapatkan sangatlah banyak. Mengenai kepakaran ilmu yang beliau miliki tidak perlu diragukan lagi, mulai keahlian di bidang politik, sosial-budaya hingga agama. Presiden dari kalangan santri pertama yang memiliki prestasi gemilang dalam upayanya mengayomi masyarakat luas ya beliau, Gus Dur.

2. Dr. (HC) KH Sahal Mahfudh

Kepakaran beliau di bidang ilmu fiqh kontemporer tidak perlu diragukan lagi. Rais ‘Aam PBNU tahun 1999-2014 hingga menjadi ketua umum MUI pernah beliau embannya. Hingga tidaklah heran jika Kiai Sahal mendapatkan gelar doktor kehormatan di bidang fiqh sosial dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2003.

3. Dr. (HC) KH Ma’ruf Amin

Saat ini beliau mendapatkan amanat untuk menjadi Rais ‘amm PBNU berdasarkan Muktamar NU ke-33 di Jombang dan juga Ketua Umum MUI Pusat. Banyaknya sumbangsih yang beliau berikan kepada masyarakat tidak terhitung lagi. Pada tahun 2012, beliau dianugerahkan gelar Doktor Honoris Causa di bidang Hukum Ekonomi Syariah dari UIN Syarif Hidayatullah.

4. Prof. Dr. (HC) KH Tholhah Hasan

Wakil Rais ‘Aam PBNU pada tahun 2004-2009 ini adalah mantan rektor Universitas Islam Malang (UNISMA). Melalui beliau pula UNISMA pernah dijadikan kampus unggulan NU. Kiai Tholhah yang juga mantan menteri agama di era presiden Gus Dur ini mendapatkan anugerah doktor kehormatan bidang pendidikan dari UIN Syarif Hidayatullah pada tahun 2005.

5. Dr. (HC) KH Hasyim Muzadi

Pada tahun 2006, IAIN Sunan Ampel (sekarang UINSA) menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causa di bidang Peradaban Islam kepada KH. Hasyim Muzadi. Gelar ini diberikan karena beliau memiliki sumbangsih yang besar pada pengembangan agama yang rahmatan lil alamin ke seluruh dunia. Selain itu, mantan ketua umum PBNU ini juga mampu menggabungkan antara kecerdasan intelektual dan emosionalnya. Sehingga layak lah beliau mendapatkan gelar kehormatan dari perguruan tinggi.

6. Dr. (HC) KH Mustofa Bisri

Seorang budayawan sekaligus kiai yang sangat menjunjung tinggi keluhuran dalam bertata krama. Putra dari ulama kharismatik KH Bisri Mustofa saat ini mengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin. Rais ‘Aam PBNU yang menggantikan KH Sahal Mahfudh ini adalah sosok ulama yang cara berdakwahnya melalui pendekatan budaya, hingga pada tahun 2009 beliau mendapat gelar Doktor Kehormatan di bidang Kebudayaan Islam dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
 
7. Dr. (HC) Ir. KH Salahudin Wahid

Gus Sholah, panggilan akarab yang biasa masyarakat panggil. Beliau adalah adik kandung dari Gus Dur, putra dari KH Abdul Wahid Hasyim bin Hadratussyekh M. Hasyim Asy’ari. Keluarga dari kalangan NU yang memiliki sumbangsih besar terhadap masyarakat Indonesia maupun dunia. Sekarang beliau menjadi pengasuh Pesantren Tebuireng Jombang ke-7 sekaligus menjadi rektor Universitas Hasyim Asyari (Unhasy). Kiprah beliau di bidang pendidikan menghantarkannya mendapatkan gelar doktor kehormatan di bidang manajemen Islam dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada tahun 2011.

Nah, itu tadi 7 tokoh NU bergelar Honoris Causa. Apapun gelar yang diperoleh tidaklah bermakna, jikalau esensi kemaslahatan kepada masyarakat tidak ada. Jasa besar dari para ulama untuk masyarakat Indonesia maupun dunia telah menjadi komitmen luhur dari para salafus shalih. Menyebarkan paham Islam yang rahmatan lil alamin dan sekaligus penerus perjuangan ambiya’. Wallahua’lam bishawab.