Obituari

Innalillahi, Mustasyar PCNU Karanganyar KH Abdullah Saad Wafat

Sel, 17 November 2020 | 17:15 WIB

Innalillahi, Mustasyar PCNU Karanganyar KH Abdullah Saad Wafat

Almarhum KH Abdullah Saad (kanan) (Foto: Istimewa)

Karanganyar, NU Online

Inna lillahi wainna ilaihi raajiuun, kabar duka datang dari Karanganyar, Jawa Tengah. Pengasuh Pesantren Al-Inshof Plesungan, Gondangrejo dan Mustasyar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Karanganyar, KH Abdullah Saad wafat, Selasa (17/11) malam. 

 

Menurut keterangan yang dihimpun NU Online, Kiai Abdullah Saad sebelum meninggal sempat dirawat di rumah sakit beberapa hari.

 

 Semasa hidupnya, Kiai Abdullah Sa'ad atau juga akrab disapa Gus Dullah yang lahir di Kudus tahun 1981 silam dikenal sebagai salah satu ulama muda di wilayah Soloraya yang alim dan penuh dedikasi, terutama di bidang dakwah.

 

Di sela kesibukannya mengasuh santri, ia juga aktif di kepengurusan PCNU Karanganyar, sebagai mustasyar. Selain itu, ia juga mengemban amanah di kepengurusan di Lajnah Dakwah Idarah Aliyah Jamiyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (Jatman) dan Wakil Ketua Lajnah Idarah Aliyah Matan.

 

Wakil Rais PCNU Kota Surakarta KH Abdul Aziz mengenal sosok Gus Dullah sejak awal kedatangannya di Kota Solo. 

 

"Saya kenal dengan Kiai Dullah Saad sejak beliau masih di masjid JF (Jannatul Firdaus). Dengan cepat beliau menjadi terkenal, karena di samping masih muda, ganteng, suaranya bagus, menjadi vokalis Jamuro. Beliau merupakan kiai muda yang alim, menguasai banyak kitab kuning serta pandai pidato," kenang Kiai Aziz.

 

Semasa hidupnya, Gus Dullah juga menjadi salah satu santri kinasih Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan. Termasuk, di kompleks Pesantren Al Inshof didirikan bangunan yang dinamakan Kanzus Sholawat, merujuk pada nama bangunan serupa di Pekalongan.

 

Ketua PCNU Karanganyar KH Khuzaini mengaku masih sulit untuk percaya, kiai muda yang luar biasa ini mendahului kita. "Saya bersaksi beliau pribadi yang pintar dan smart, sholih, ikhlas banyak mengajar dan mengajak pada kebaikan dan kebenaran serta mencintai dzuriyah rosul karena cinta yang total kepada rosul," tegasnya.

 

Yang pasti lanjutnya, beliau adalah Mustasyar PCNU Karanganyar, banyak masukan dan arahan yang diberikan kepada pengurus PCNU untuk kemajuan NU di Karanganyar.

 

"Beberapa bulan terakhir beliau banyak berbicara tentang ekonomi jamaah NU yang rata-rata belum maju. Harus di mulai memberdayakan ekonomi orang NU agar NU bisa mandiri secara ekonomi. Beliau tidak hanya mengarahkan tetapi juga telah bertindak," ucapnya.

 

Yang pasti PCNU Karanganyar merasa sangat berduka dan merasa kehilangan sosok kiaai yang selalu menghormati siapa saja, sejuk, lembut tetapi tegas.

 

"Beliau kiai yang masih muda, yang kami semua  mencintainya, tetapi Allah lebih mencintai beliau, kami yakin wajabat lahul jannah. Selamat jalan kiai yang kami cintai, ilmumu yang telah engkau berikan kepada kami akan menjadi jariyah bagimu selamanya, selamat menyongsong kehidupan yang lebih membahagiakan bersama kekasihmu," pungkasnya.

 

Rencananya, Gus Dullah akan dimakamkan di komplek Pesantren Al-Inshof, Plesungan Karanganyar, Rabu (18/11) bakda Dzuhur. Semoga Allah mengampuni dosa KH Abdullah Sa'd, melapangkan kuburnya. Aamiin. Lahul fatihah.

 

Kontributor: Ajie Najmuddin

Editor: Abdul Muiz